Liwa (ANTARA News) - Permintaan kopi luwak Lampung Barat, Provinsi Lampung, terus meningkat bahkan melonjak sehingga pengusaha kopi harus menambah ternak luwak untuk meningkatkan produksi kopi.
"Permintaan kopi luwak semakin meningkat sejak kami sering ikut berbagai pameran di dalam maupun di luar daerah," kata Gunawan (41) pengusaha kopi luwak di Kelurahan Way, Liwa Ibu Kota Kabupaten Lampung Barat, Rabu.
Meningkatnya permintaan kopi luwak membuat pendapatan pengusaha mengalami peningkatan hingga 20 persen lebih.
Masih kata Gunawan, permintaan kopi luwak mencapai delapan kilogram perminggu, jumlah tersebut akan meningkat bila pengusaha mengikuti ajang pameran yang digelar.
"Untuk mencukupi permintaan pasar, maka harus menambah pasokan hewan luwak (Musang) lima hingga tujuh ekor, guna mendapatkan produksi kopi luwak glondong, sehingga lonjakan permintaan tersebuit dapat dipenuhi," ujar pengusaha memiliki usaha kopi luwak di Kelurahan Way, sekitar 278 Km dari Bandarlampung.
Menurut dia, mutu kopi luwak Lampung Barat telah diakui masyarakat Nasional, sehingga pelanggan kopi luwak mayoritas berasal dari luar daerah.
"Saya berharap agar permintaan kopi luwak semakin meningkat lagi, sehingga pengusaha kopi luwak dapat meningkatkan produksinya dengan memperluas akses penjualan, selain itu berharap pula kepada pemerintah untuk dapat mereallisasikan pembuatan sertifikasi kopi luwak, sehingga penjualan produk mahal ini dapat digenjot," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Lampung Barat, melalui Kepala Bidang Bina Produksi Perkebunan, agustanto Basmar mengatakan, ketenaran kopi luwak mampu meningkatkan pemasaran dan penjualan produk kopi.
"Pemerintah telah merencanakan untuk melakukan sertifikasi kopi luwwak yang di mulai awal tahun mendatang, sertifikasi tersebut tentunya dapat membantu sepenuhnya pengusaha untuk meningkatkan penjualan," kata dia.
Dia menjelaskan, disarankan pengusaha kopi dapat mengikuti ajang pameran yang digelar baik di dalam daerah maupun di luar daerah, sehingga dengan keikutsertaan pengusaha tersebut mampu menggenjot angka penjualan produk.
Dikatakan Agustanto, mutu kopi luwak Lampung Barat masih terunggul di dunia, dan mampu menjadi produk yang dapat tembus pasar Internasional.
"Saya mengharapkan pengusaha dapat meningkatkan mutu kopi luwak, sehingga dengan mutu tersebut penjualan produk kopi luwak tersebut semakin meningkat, dan mampu memberikan peluang usaha bagi masyarakat lain," katanya.
Potensi perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung berlimpah, membuat daerah ini menjadi lumbung kopi di Provinsi Lampung dan beberapa daerah lain di Sumatera dan Pulau jawa.
Produk perkebunan yang menjadi salah satu icon bagi Lampung Barat yakni kopi luwak, jenis produk perkebunan ini memiliki mutu terbaik ke dua dunia, sehingga dengan mutu tersebut membawa dampak baik terhadap nama Lampung Barat sebagai daerah pengahasil kopi.
Semakin berkembangnya produk kopi luwak, membuat pengusaha kopi meningkatkan produksi, sehingga permintaan dipasaran dapat terpenuhi, keikutsertaan pengusaha kopi luwak dalam ajang pameran yang di gelar pemerintah dan swasya di berbagai daerah, membuat penjualan kopi meningkat tajam.
Harga kopi bubuk luwak mencapai Rp850.000 per kilogram, sedangkan harga kopi luwak glondong, atau yang masih berbentuk bulatan mencapai Rp250 ribu per kilo, jumlah pesanan pengusaha kopi luwak perminggunya mencapai delapan hingag 15 kilogram.
Data menunjukkan luas lahan tanaman kopi Kabupaten Lampung Barat mencapai 60,347,7 hektare lebih, dengan hasil kopi kering per tahun mencapai 29.712 ton per hektar per tahun dan mencapai 38.419.30 ton lebih dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Barat. (ANT049/M019/K004)
Permintaan Kopi Luwak Lampung Barat Melonjak
20 Juli 2011 07:01 WIB
Ilustrasi - Biji Kopi Luwak. (FOTO ANTARA/Seno S.)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: