Bengkulu (ANTARA News) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mencatat ribuan ekor unggas di daerah itu ditemukan positif tertular virus flu burung selama 2011.
"Kami telah menemukan sebanyak 2.035 ekor unggas positif tertular virus flu burung selama 2011 ini. Unggas yang positif tertular, antara lain ayam kampung, bebek dan angsa," kata Koordinator Pusat Penanggulangan Penyakit Flu Burung Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Emran Kuswady, Selasa.
Ia menjelaskan, ribuan unggas yang positif tertular virus flu burung itu mengancam populasi unggas lainnya yang mencapai 9.461 ekor.
"Kasus virus flu burung pada 2011 pertama kali ditemukan menyerang 12 ekor unggas milik warga di Kelurahan Suka Rami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu pada 12 Januari 2011," katanya.
Ia mengatakan, serangan virus flu burung kemudian meluas ke wilayah Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Kaur, Lebong, Bengkulu Tengah, Seluma, dan Bengkulu Utara.
"Kasus terakhir virus flu burung menyerang sembilan ekor unggas di Desa Duku Ilir Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong pada 12 Juni 2011 ," katanya.
Ia menjelaskan, dari 10 Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu, hanya di Kabupaten Mukomuko serta Bengkulu Selatan yang belum ditemukan kasus virus flu burung karena unggas yang mati langsung dibuang pemiliknya.
"Kami minta masyarakat untuk segera melapor ke Dinas Peternakan di daerah masing-masing bila menemukan unggasnya mati mendadak, sehingga petugas bisa memeriksa apakah tertular virus flu burung atau tidak," katanya.
Ia menjelaskan, kasus kematian unggas tertinggi akibat virus flu burung terjadi di Kota Bengkulu dengan jumlah sebanyak 186 ekor.
"Kami menyarankan agar semua warga selalu waspada terhadap virus flu burung dan merelakan bila petugas akan melakukan pemusnahan terhadap unggas yang ditemukan positif tertular," katanya. (ANT213/A027/K004)
Ribuan Unggas Bengkulu Positif Terjtular Flu Burung
20 Juli 2011 01:59 WIB
Dua petugas memusnahkan (depopulasi) unggas yang terjangkit flu burung. (FOTO ANTARA/ANIS EFIZUDIN )
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: