Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah tipis dipicu oleh beberapa pelaku pasar yang mengambil posisi jual.

IHSG BEI ditutup turun tipis 9,56 poin atau 0,24 persen ke posisi 4.023,42. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 4,42 poin atau 0,62 persen ke posisi 710,21 poin.

Meski IHSG BEI melemah, saham terangkat mendominasi sebanyak 153 saham, sementara saham yang tertekan 96 saham, dan 86 saham tidak bergerak harganya.

Analis Indopremier Securities, Ihsan Binarto, di Jakarta mengatakan bahwa harga saham yang sudah tinggi nilainya mendorong sebagian pelaku pasar merealisasikan keuntunganya sehingga membuat indeks BEI melemah.

"Harga saham dianggap sudah tinggi nilainya, jadi pelaku pasar mengambil posisi ambil untung," kata dia.

Namun, lanjut dia, koreksi lebih dalam IHSG BEI pada perdagangan Selasa tertahan oleh saham-saham sektor properti yang bergerak menguat.

"Saham sektor properti menahan pelemahan indeks BEI lebih dalam," katanya.

Ia memprediksi, pada perdagangan besok, Rabu (20/7), IHSG akan kembali bergerak dalam area bullish (penguatan) dengan kisaran 3.990-4.040 poin didorong oleh saham sektor properti dan perkebunan.

Sementara itu, ia menilai, perdagangan saham berjalan cukup ramai dengan transaksi frekuensi mencapai 139.701 kali, pada volume saham yang diperdagangkan mencapai 5,815 miliar lembar saham dengan total nilai Rp4,128 triliun.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 97,65 poin (0,45 persen) ke level 21.902,40, indeks Nikkei-225 turun 84,75 poin (0,85 persen) ke level 9.889,72, dan indeks Straits Times melemah 17,17 poin (0,56 persen) ke level 3.096,12.
(T.KR-ZMF/S025)