Erick Thohir ajak gotong royong atasi lonjakan harga minyak
2 Februari 2022 20:11 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meracik sendiri bakso yang akan disantap saat berkunjung ke Pondok Bakso Mas Dawer, Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022). ANTARA/Pradita Kurniawan Syah/aa.
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah mengajak segenap lapisan masyarakat untuk bergotong royong mengawasi serta mengatasi persoalan lonjakan harga minyak goreng yang sempat terjadi beberapa waktu lalu di Indonesia.
"Kita harap gotong royong antara BUMN, pemerintah daerah, pusat, swasta, menyelesaikan persoalan ini bersama. Tidak mungkin selesai kalau sendiri. Seperti penanganan COVID, itu sama-sama, TNI-Polri, pusat, pemda, alim ulama, tokoh masyarakat, DPR, DPRD, semua melakukan hal itu," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Cikarang, Rabu.
Erick mengatakan sesuai Instruksi Bapak Presiden Joko Widodo, Kementerian BUMN telah melakukan operasi pasar minyak goreng di sejumlah daerah seperti Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.
"Sudah kita lakukan operasi pasar satu harga Rp14.000 sebanyak 750.000 liter per bulan, dari kebutuhan sembilan juta liter," katanya.
Dia mengakui secara keseluruhan BUMN hanya menguasai produksi sebanyak empat persen dari total pasar, 56 persen dikelola swasta, sedangkan 40 persen oleh petani.
"Terkait dugaan kartel minyak, kami masih tunggu hasilnya. Kalau kami BUMN produksinya cuma empat persen saja," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah mesti dorong pengusaha agar tidak tahan stok minyak goreng
Erick memastikan pemerintah akan selalu melakukan intervensi terhadap permasalahan yang membebankan masyarakat termasuk persoalan kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu.
"Pemerintah selalu hadir di tengah masyarakat, saya pastikan itu. Termasuk keluhan pedagang bakso tadi soal kenaikan harga daging sapi serta minyak goreng," katanya.
Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah skema bantuan pembiayaan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tetap berkembang menjalankan usahanya di tengah pandemi COVID-19.
"Di Kementerian BUMN ada program PNM (Permodalan Nasional Madani) Mekar, di kementerian-kementerian terkait lainnya juga sudah menyiapkan program pemberdayaan pelaku UMKM agar terus berkembang dan semakin berdaya saing," kata dia.
Baca juga: Mendag minta produsen komitmen jaga stabilitas harga minyak goreng
Baca juga: Wamendag harapkan distributor dan peritel dukung suplai minyak goreng
"Kita harap gotong royong antara BUMN, pemerintah daerah, pusat, swasta, menyelesaikan persoalan ini bersama. Tidak mungkin selesai kalau sendiri. Seperti penanganan COVID, itu sama-sama, TNI-Polri, pusat, pemda, alim ulama, tokoh masyarakat, DPR, DPRD, semua melakukan hal itu," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Cikarang, Rabu.
Erick mengatakan sesuai Instruksi Bapak Presiden Joko Widodo, Kementerian BUMN telah melakukan operasi pasar minyak goreng di sejumlah daerah seperti Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.
"Sudah kita lakukan operasi pasar satu harga Rp14.000 sebanyak 750.000 liter per bulan, dari kebutuhan sembilan juta liter," katanya.
Dia mengakui secara keseluruhan BUMN hanya menguasai produksi sebanyak empat persen dari total pasar, 56 persen dikelola swasta, sedangkan 40 persen oleh petani.
"Terkait dugaan kartel minyak, kami masih tunggu hasilnya. Kalau kami BUMN produksinya cuma empat persen saja," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah mesti dorong pengusaha agar tidak tahan stok minyak goreng
Erick memastikan pemerintah akan selalu melakukan intervensi terhadap permasalahan yang membebankan masyarakat termasuk persoalan kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu.
"Pemerintah selalu hadir di tengah masyarakat, saya pastikan itu. Termasuk keluhan pedagang bakso tadi soal kenaikan harga daging sapi serta minyak goreng," katanya.
Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah skema bantuan pembiayaan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tetap berkembang menjalankan usahanya di tengah pandemi COVID-19.
"Di Kementerian BUMN ada program PNM (Permodalan Nasional Madani) Mekar, di kementerian-kementerian terkait lainnya juga sudah menyiapkan program pemberdayaan pelaku UMKM agar terus berkembang dan semakin berdaya saing," kata dia.
Baca juga: Mendag minta produsen komitmen jaga stabilitas harga minyak goreng
Baca juga: Wamendag harapkan distributor dan peritel dukung suplai minyak goreng
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: