Surabaya (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi menyarankan gerakan literasi menjadi program bersama karena mampu menumbuhkan minat baca, sekaligus penentu keberhasilan sektor pendidikan.

"Gerakan literasi bisa jadi benang merah untuk meraihnya," ujar Wahid kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

WW, sapaan akrabnya, telah resmi memulai gerakan literasi yang diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Jatim dan selanjutnya diminta untuk terus menyosialisasikan program tersebut.

Ia juga menjelaskan, sektor pendidikan merupakan satu-satunya jalan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Gerakan literasi menjadi sangat penting karena sejarah membuktikan bahwa sumber daya manusia unggul itu adalah modal dasar kemajuan bangsa," ucap pria yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim tersebut.

Menurut dia, ketika sumber daya manusia yang dimiliki bangsa ini, terutama di Jatim, mampu unggul, maka segala bentuk persoalan dapat dihadapi dengan baik.

Saat ini, kata WW, Indonesia masih memiliki banyak permasalahan yang harus diselesaikan dan menjadikan negara ini lebih maju, seperti pengelolaan sumber daya manusia, swasembada pangan dan sebagainya.

Ia juga mengajak agar segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan dan peningkatan SDM harus menjadi prioritas, sebab masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk mengantarkan bangsa Indonesia mampu menghadapi era disrupsi, globalisasi, media sosial dan berdaya saing.

"Karena itu peningkatan minat baca, peningkatan literasi menjadi gerakan bersama. Sekali lagi apresiasi untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim dalam mengembangkan literasi yang harus dijadikan gerakan bersama," kata dia.

Selain itu, ia menekankan bahwa ada hal penting dalam gerakan literasi, yaitu inovasi dan kreativitas, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta digitalisasi, yang saat ini mengubah peradaban kehidupan manusia.

"Karena dunia saat ini berubah cepat, maka kita harus mengikuti perubahan-perubahan," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Tiat S Suwardi menyampaikan bahwa penyelenggaraan perpustakaan tidak lagi sekadar bertujuan meningkatkan budaya gemar membaca, tetapi untuk pembangunan budaya literasi.

"Mari sama-sama lakukan gerakan literasi digital di Jatim untuk menjadikan sumber daya manusia yang unggul serta berkualitas," kata dia.