Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Republik Indonesia, Scot Marciel, mengatakan bahwa berkembangnya gerakan untuk memperbanyak wirausahawan yang berhasil di Indonesia akan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Di Indonesia lebih banyak wirausahawan kemungkinan akan membuat nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8,5 persen," katanya kepada sejumlah media di kediaman Duta Besar AS di Jakarta, Senin.

Ia memaparkan, saat ini tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah sekitar 6,5 persen atau jauh lebih tinggi dari AS yang hanya mencapai 1,9 persen pada tahun lalu.

Dengan semakin banyaknya wirausahawan, menurut Marciel, di Indonesia akan mendapatkan manfaat, seperti terciptanya lapangan kerja dan mengatasi kemiskinan.

Pada saat ini diperkirakan hanya terdapat sekitar 0,5 persen penduduk Indonesia yang menjadi wirausahawan dan dibutuhkan setidaknya beberapa persen lagi.

Ketika ditanyakan pers mengenai hambatan akan berkembangnya wirausahawan di Indonesia dibanding dengan AS, Marciel mengemukakan bahwa terdapat dua isu yang layak untuk dikemukakan.

Ia memaparkan, isu pertama adalah perbedaan sejarah dan mentalitas di mana banyak warga AS cenderung bergantung kepada sektor swasta sementara banyak warga Indonesia masih cenderung bergantung ke pemerintah.

Isu lainnya adalah mengenai adanya hambatan birokrasi dan akses kepada pembiayaan seperti dalam hal masih tingginya tingkat suku bunga untuk bisnis yang terdapat di Indonesia.

"Sedikit lebih sukar untuk memulai bisnis di Indonesia," katanya.

Marciel juga mengacu kepada kinerja Indonesia dalam catatan Bank Dunia di mana dikemukakan bahwa setidaknya dibutuhkan sekitar 47 hari untuk memulai bisnis.

Padahal, ia menambahkan, negara-negara di kawasan Asia Timur lainnya rata-rata hanya membutuhkan waktu sekitar 39 hari untuk membuka bisnis baru.
(T.M040)