Anggota DPR: Kinerja Kemenhub Memprihatinkan
18 Juli 2011 10:05 WIB
Ratusan truk menumpuk di Pelabuhan Bakauheni, Lampung menunggu diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten, Senin (27/6). (FOTO ANTARA/Kristian Ali/Koz/ama/11.)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI Abdul Hakim menyayangkan kinerja kementerian perhubungan (Kemenhub) selama 2010 sangat memprihatinkan, di mana dari 82 indikator kinerja yang ditetapkan kementerian sebanyak 59 indikator kinerja (71,59 persen) tidak mencapai target.
Menurut Hakim, di Jakarta, Senin, salah satu indikator kinerja Kemenhub yang mendapat nilai merah adalah indikator kinerja di bidang keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
Dikemukakannya bahwa dari pengawasan DPR selama 2010, angka kecelakaan khususnya untuk moda transportasi kereta api dan kapal laut semakin meningkat dengan tingkat fatalitas kecelakaan yang tinggi.
"Belum lagi kemacetan di penyeberangan Merak-Bakauheni yang semakin akut dan menjadi rutinitas, menunjukkan ketidakmampuan Kemenhub dalam memperbaiki pelayanan transportasi," kata Hakim yang juga merupakan Sekretaris dari Fraksi PKS DPR RI.
Hakim menambahkan bahwa moda transportasi udara juga mendapat rapor merah dari Komisi V.
Sepanjang 2010 catatan pelayanan transportasi udara yang menjadi sorotan DPR adalah kacaunya sistem penerbangan Garuda dan maskapai nasional lainnya.
"Tingkat kecelakaan transportasi udara juga mengalami peningkatan dari target hanya 0,27 injured/1 juta pnp dan yang terealisasi 0,6 injured/1 juta pnp," jelas Hakim.
Buruknya kinerja Kemenhub yang diperkuat dengan hasil pemeriksaan BPK, kata legislator asal Daerah Lampung II ini, menunjukkan bahwa kelalaian pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi, khususnya transportasi publik.
"Kemenhub masih setengah hati menjalankan paket UU Transportasi. Program `road map to zero accident` yang digadang-gadang pemerintah juga masih sebatas rencana, belum sampai pada aksi konkrit. Kinerja Kemenhub masih jauh dari memuaskan," demikian Hakim.
(D011)
Menurut Hakim, di Jakarta, Senin, salah satu indikator kinerja Kemenhub yang mendapat nilai merah adalah indikator kinerja di bidang keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
Dikemukakannya bahwa dari pengawasan DPR selama 2010, angka kecelakaan khususnya untuk moda transportasi kereta api dan kapal laut semakin meningkat dengan tingkat fatalitas kecelakaan yang tinggi.
"Belum lagi kemacetan di penyeberangan Merak-Bakauheni yang semakin akut dan menjadi rutinitas, menunjukkan ketidakmampuan Kemenhub dalam memperbaiki pelayanan transportasi," kata Hakim yang juga merupakan Sekretaris dari Fraksi PKS DPR RI.
Hakim menambahkan bahwa moda transportasi udara juga mendapat rapor merah dari Komisi V.
Sepanjang 2010 catatan pelayanan transportasi udara yang menjadi sorotan DPR adalah kacaunya sistem penerbangan Garuda dan maskapai nasional lainnya.
"Tingkat kecelakaan transportasi udara juga mengalami peningkatan dari target hanya 0,27 injured/1 juta pnp dan yang terealisasi 0,6 injured/1 juta pnp," jelas Hakim.
Buruknya kinerja Kemenhub yang diperkuat dengan hasil pemeriksaan BPK, kata legislator asal Daerah Lampung II ini, menunjukkan bahwa kelalaian pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi, khususnya transportasi publik.
"Kemenhub masih setengah hati menjalankan paket UU Transportasi. Program `road map to zero accident` yang digadang-gadang pemerintah juga masih sebatas rencana, belum sampai pada aksi konkrit. Kinerja Kemenhub masih jauh dari memuaskan," demikian Hakim.
(D011)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: