Yogyakarta (ANTARA News) - PT Bank Internasional Indonesia (BII) menargetkan pengembangan 10.000 anjungan tunai mandiri atau ATM mini di lokasi umum strategis tahun 2012.

"Kami akan pasang ATM mini di tempat-tempat umum sekitar 10.000 pada 2012," kata Direktur Perbankan Konsumer BII, Stephen B Liestyo dalam BII Journalist Training and Gathering 2011 di Yogyakarta, Sabtu.

Stephen mengaku pihaknya terlambat dalam penyediaan dan pengembangan sarana pembayaran dibanding dengan bank lain.

"Kalau hanya sebagai alat pembayaran memang kami terlambat, tapi kalau sebagai ATM mini, keterlambatan bisa kami kejar," kata Stephen.

Ia menyebutkan, pengembangan ATM mini di lokasi-lokasi strategis pada 2012 akan disinergikan dengan kartu kredit.

ATM mini atau yang dikenal sebagai electronic data capture (EDC) merupakan mesin atau alat untuk melakukan transaksi pembayaran, pembelian, dan transfer.

EDC mirip dengan mesin ATM, bedanya EDC tidak dapat mengeluarkan uang tunai sementara mesin ATM dapat mengeluarkan uang tunai.

Untuk bertransaksi melalui EDC seseorang harus memiliki kartu ATM yang terisi dengan dana/deposit yang cukup untuk melakukan transaksi dimaksud. Jika kurang maka mesin EDC akan menolak. EDC menggunakan sinyal GSM untuk terhubung dengan pihak lain yang terkait dengan transaksi.

Menurut Stephen, jika selama ini bank-bank hanya melayani kartu yang diterbitkan oleh bank yang bersangkutan, maka ATM mini BII dapat melayani transaksi menggunakan kartu yang diterbitkan bank lain.

Stephen menyebutkan, pihaknya akan terus mengembangkan perbankan elektronik di masa mendatang. Selain pengembangan ATM dan ATM mini, akan terus dikembangkan mobile banking, internet banking, SMS banking, dan phone banking.

"Transaksi melalui ATM dalam tiga tahun terakhir tumbuh sekitar 42 persen dengan 1.000 unit mesin ATM, dan jumlah nasabah sekitar 700 ribu," kata Stephen. (A039/Z002/K004)