Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH. Yahya Cholil Staquf menandatangani kesepakatan bersama mengenai dukungan program pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pemberdayaan potensi umat.

"Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran umat dalam mendukung program pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pemberdayaan potensi umat," ujar Menteri Trenggono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Penandatanganan dilakukan bersamaan dengan acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027 yang bertepatan dengan Hari Lahir (Harlah) NU ke-96 tahun di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Kesepakatan bersama KKP dan NU itu meliputi pengembangan kampung nelayan maju, pengembangan kampung perikanan budidaya, pengembangan usaha garam rakyat, pengarusutamaan gender, pengembangan kapasitas dan karakter sumber daya manusia, dan penyadartahuan pengelolaan ekologi dan kesehatan laut.

Menteri Trenggono menyampaikan bahwa penandatangan tersebut menjadi langkah awal yang baik, dan diharapkan dapat membangun kolaborasi dan sinergi antara KKP dan PBNU.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil berharap kesepakatan bersama ini mampu memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan nilai produk domestik bruto (PDB) dan ekspor produk kelautan dan perikanan meningkat pada 2021 seiring pemulihan ekonomi nasional.

"Nilai produk domestik bruto perikanan sampai dengan triwulan III tahun 2021 telah tumbuh sebesar 4,55 persen, nilai ini lebih tinggi dibanding PDB perikanan triwulan III tahun 2020. Berdasarkan angka tersebut maka perekonomian sektor perikanan sepanjang triwulan I hingga triwulan III 2021 masih mengindikasikan terjadinya perbaikan performa dibandingkan tahun 2020," kata Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (26/1).

Sementara untuk nilai ekspor produk perikanan, Trenggono mengungkapkan pada tahun 2021 mencapai 5,72 miliar dollar AS atau meningkat 9,82 persen dibanding tahun sebelumnya. Nilai impor produk perikanan Indonesia mencapai 0,5 miliar dollar AS, sehingga neraca perdagangan menjadi surplus 5,22 miliar dollar AS atau meningkat 9,2 persen dibanding tahun 2020.

"Untuk lima komoditas ekspor utama secara nilai adalah udang, tuna cakalang, cumi sotong gurita, rajungan kepiting, dan rumput laut. Terdapat lima pasar utama yaitu Amerika Serikat yang tertinggi, selanjutnya Tiongkok, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa," kata Trenggono.

Baca juga: KKP: Investasi kelautan dan perikanan 2021 capai Rp6,02 triliun
Baca juga: KNTI: Kekuatan maritim RI harus ditonjolkan selama Presidensi G20
Baca juga: KKP perkirakan investasi sektor perikanan naik 4-5 persen di 2022