Washington (ANTARA News/Reuters) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menyampaikan dukungannya pada dialog untuk memecahkan perbedaan-perbedaan mengenai Tibet dalam pertemuan dengan Dalai Lama pada Sabtu, Gedung Putih mengatakan, Jumat.

Waktu Obama berhadapan dengan pemimpin spiritual Tibet di pengasingan itu akan mengganggu China, yang telah menanggapi dengan cepat pertemuan beberapa anggota parlemen AS sebelumnya dengan Dalai Lama, yang Beijing cerca sebagai seorang separatis.

Pertemuan di Ruang Peta Gedung Putih itu diperkirakan akan berlangsung sedikitnya 30 menit, dan akan tertutup bagi media berita.

Presiden akan menyoroti dukungannya yang kekal pada dialog antara wakil-wakil Dalai Lama dan pemerintah China untuk memecahkan perbedaan (di antara mereka), kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

"Pertemuan itu akan menekankan dukungan kuat presiden pada pemeliharaan identitas agama, kebudayaan dan bahasa Tibet yang unik dan perlindungan hak asasi manusia bagi masyarakat Tibet," pernyataan tersebut menambahkan.

China telah menuduh Dalai Lama mendukung penggunaan kekerasan untuk mendirikan Tibet merdeka.

Penerima hadiah Nobel itu membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan ia hanya meminta otonomi yang sebenarnya bagi wilayah Himalaya yang terpencil itu, yang China perintah dengan tangan besi sejak mereka menyerangnya pada 1950.

Pekan lalu, setelah beberapa anggota penting parlemen termasuk John Boehner dan Nancy Pelosi bertemu dengan Dalai Lama di Washington, Beijing memperingatkan AS untuk menjauhkan diri dari urusannya.

"Masalah Tibet adalah murni masalah dalam negeri China, dan China dengan tegas menentang negara mana saja dan orang manapun campur tangan dalam urusan internal China mengenai masalah Tibet," tegas kementerian luar negeri China.

Obama terakhir bertemu dengan Dalai Lama pada Februari 2010 dalam kunjungan yang juga memancing pencelaan dari Beijing.

Sebelumnya, menurut kantor berita AFP, Obama telah dikritik oleh anggota-anggota parlemen AS dan aktivis HAM karena tidak berencana menemui Dalai Lama. Mereka menuduhnya tunduk pada tekanan China.

Para anggota parlemen AS menyambut Dalai Lama pada 7 Juli, menyuarakan solidaritas pada pemimpin Tibet yang tinggal di pengasingan sejak 1959 itu.

Mario Otero, pejabat senior Deplu AS yang menangani kebijakan Tibet, juga telah menemui Dalai Lama dan menyampaikan dukungannya.(*)

(Uu.S008/S004)