Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Ilham Akbar Habibie menegaskan satu hal yang tidak boleh atau "haram" dilakukan Ketua Umum ICMI di berbagai tingkat adalah menjadi ketua partai politik, karena kedua organisasi itu bertolak belakang visi misinya.

"Bila itu terjadi maka akan menyebabkan dualisme dan susah dikompromikan," katanya pada pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) III ICMI Aceh di Banda Aceh, Jumat malam.

Anak pertama mantan Presiden BJ Habibie itu menyatakan, membawa nama partai tentunya akan ada unsur politis, membawa nama ICMI tidak ada unsur politis, sehingga ini sulit untuk disatukan.

"Karena itu, kami tidak memperbolehkannya Ketua ICMI merangkap menjadi ketua parpol," katanya. Dalam organisasi ICMI, katanya, pihaknya merangkul semua warna politik, sehingga banyak masukan-masukan yang ditampung dalam opini, opini itu bisa menjadi sebuah acuan dalam keputusan ICMI.

Untuk itu, ia juga berharap kepada Ketua Umum ICMI Aceh periode yang baru nanti agar tidak ikut berpolitik praktis, apalagi Aceh saat ini akan menjalani pilkada secara serentak hampir di 17 kabupaten/kota dan provinsi.

"Organisasi kita tidak akan berpolitik namun kita akan berpihak pada kebenaran," ungkapnya.

Menurut dia, lembaga ICMI terbuka bagi siapapun di Indonesia namun dilarang mendukung sesuatu calon kandidat yang akan maju dengan membawa nama lembaga. Pilihan rakyat adalah solusi yang terbaik dan harus diterima, lanjutnya.

"Bila ada anggota ICMI yang mendukung suatu kandidat tidak masalah. Bahkan ada beberapa pejabat negara tapi dari anggota ICMI," jelasnya.

Dia berharap agar Pilkada Aceh bisa berjalan damai karena damai itu perlu sekali. Bila damai tidak ada maka akan merugikan semua pihak.

Hal lain, kata Ilham saat kampanye para kandidat harus fair dan tidak perlu saling menjelekkan.

"Kampanye negatif tidak baik. Kemenangan diperoleh kerena unggul, keunggulan itu harusnya tanpa menjelekkan kandidat lain," pinta Ilham.

Sementara itu, sejumlah nama kandidat ketua mulai bermunculan. Dua calon kuat diperkirakan bakal bersaing ketat, yaitu Prof Dr Darni M Daud (Rektor Universitas Syiah Kuala) dan Prof Dr Farid Wadjidin MA (Rektor IAIN Ar-Raniry).

Di samping itu, Ketua ICMI sekarang Prof Yusny Sabi PhD, yang juga mantan Rektor IAIN juga dipastikan akan maju lagi ke posisi ketua, kemudian kandidat lainnya Prof Dr Syamsul Rizal (Pembantu Rektor Unsyiah),

Prof Dr Safi`i Ibrahim MsC (Rektor Universitas Iskandar Muda), Dr T Safir Wijaya MA (Dosen Pascasarjana IAIN Ar-Raniry). (ANT286/K004)