Kemensos-Pemda komitmen bantu anak YaPi terdampak APG Semeru
31 Januari 2022 13:19 WIB
Tim relawan menemukan bagian tubuh yang diduga korban bencana APG Gunung Semeru di penambangan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (29/1/2022). ANTARA/HO-BPBD Lumajang.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial bersama Pemerintah Daerah berkomitmen membantu anak yatim piatu (YaPi) yang terdampak bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada awal Desember 2021.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, diketahui terdapat satu orang anak di Kabupaten Malang yang menjadi yatim piatu akibat APG Gunung Semeru.
Hingga saat ini menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini pihaknya tengah mendata anak-anak yang menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu (YAPI) akibat erupsi Gunung Semeru, agar mereka bisa mendapatkan bantuan sosial.
“Lagi kita data, saat saya ke sana minta didata untuk kita masukan program bantuan sosial. Kita lakukan (pendataan) untuk program sosial, untuk PKH (Program Keluarga Harapan) anak yatim dan keluarganya,” ujar Risma.
Sejalan dengan arahan Risma, Pemerintah Kabupaten Malang dan jajaran melakukan pendataan. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Nurhasyim mengatakan dampak erupsi Semeru di Kabupaten Malang tidak seberat di Kabupaten Lumajang.
“Anak yatim piatu terdampak erupsi Semeru di Kabupaten Malang tercatat satu orang. Ayahnya meninggal saat truk pengangkut pasir yang tengah berada di sungai, terendam lahar dingin, berkasnya disampaikan ke Kemensos di Jakarta,” kata Nurhasyim.
Sesuai arahan Risma, Kemensos melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) juga secara proaktif melakukan pelacakan dan memberikan pelayanan kepada YaPi. Salah satu UPT Kemensos yakni Balai Handayani memberikan pelayanan kepada DR (9), yang orang tuanya meninggal akibat erupsi Semeru.
Sejak kejadian bencana, DR dalam pengasuhan keluarga terdekat yakni kakeknya. Kepada warga Desa Cupiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tersebut, Balai Handayani memberikan paket pemenuhan kehidupan layak dasar dalam mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak, yaitu makanan siap saji, susu, biskuit, vitamin, minyak kayu putih, masker, dan handsanitizer.
Kemudian Balai Handayani juga melakukan pemberian motivasi serta dukungan emosional kepada keluarga pengasuh/wali anak terkait kehilangan yang menimpanya.
Selain bantuan untuk anak yatim, piatu dan yatim-piatu, Kemensos juga memberikan layanan dukungan psikososial secara umum kepada warga terdampak. Sebab, selain menimbulkan korban jiwa, erupsi juga menyisakan trauma psikologis bagi korban terdampak terutama usia anak.
Layanan dukungan psikososial di antaranya diberikan oleh Balai “Margo Laras” Pati yang melaksanakan kegiatan respon kedaruratan dan layanan dukungan psikososial.
Tim Balai “Margo Laras” Pati melaksanakan kegiatan respon kedaruratan di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur Pada 6-8 Desember 2021. Unit pelayanan teknis Kemensos lainnya juga memberikan layanan lain yang dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Relawan temukan bagian tubuh korban APG Semeru di Kampung Renteng
Baca juga: Menkop intervensi kawasan hunian korban APG Semeru jadi desa modern
Baca juga: Kepala BNPB : Percepat pembangunan huntara-huntap di kawasan Semeru
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, diketahui terdapat satu orang anak di Kabupaten Malang yang menjadi yatim piatu akibat APG Gunung Semeru.
Hingga saat ini menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini pihaknya tengah mendata anak-anak yang menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu (YAPI) akibat erupsi Gunung Semeru, agar mereka bisa mendapatkan bantuan sosial.
“Lagi kita data, saat saya ke sana minta didata untuk kita masukan program bantuan sosial. Kita lakukan (pendataan) untuk program sosial, untuk PKH (Program Keluarga Harapan) anak yatim dan keluarganya,” ujar Risma.
Sejalan dengan arahan Risma, Pemerintah Kabupaten Malang dan jajaran melakukan pendataan. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Nurhasyim mengatakan dampak erupsi Semeru di Kabupaten Malang tidak seberat di Kabupaten Lumajang.
“Anak yatim piatu terdampak erupsi Semeru di Kabupaten Malang tercatat satu orang. Ayahnya meninggal saat truk pengangkut pasir yang tengah berada di sungai, terendam lahar dingin, berkasnya disampaikan ke Kemensos di Jakarta,” kata Nurhasyim.
Sesuai arahan Risma, Kemensos melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) juga secara proaktif melakukan pelacakan dan memberikan pelayanan kepada YaPi. Salah satu UPT Kemensos yakni Balai Handayani memberikan pelayanan kepada DR (9), yang orang tuanya meninggal akibat erupsi Semeru.
Sejak kejadian bencana, DR dalam pengasuhan keluarga terdekat yakni kakeknya. Kepada warga Desa Cupiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tersebut, Balai Handayani memberikan paket pemenuhan kehidupan layak dasar dalam mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak, yaitu makanan siap saji, susu, biskuit, vitamin, minyak kayu putih, masker, dan handsanitizer.
Kemudian Balai Handayani juga melakukan pemberian motivasi serta dukungan emosional kepada keluarga pengasuh/wali anak terkait kehilangan yang menimpanya.
Selain bantuan untuk anak yatim, piatu dan yatim-piatu, Kemensos juga memberikan layanan dukungan psikososial secara umum kepada warga terdampak. Sebab, selain menimbulkan korban jiwa, erupsi juga menyisakan trauma psikologis bagi korban terdampak terutama usia anak.
Layanan dukungan psikososial di antaranya diberikan oleh Balai “Margo Laras” Pati yang melaksanakan kegiatan respon kedaruratan dan layanan dukungan psikososial.
Tim Balai “Margo Laras” Pati melaksanakan kegiatan respon kedaruratan di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur Pada 6-8 Desember 2021. Unit pelayanan teknis Kemensos lainnya juga memberikan layanan lain yang dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Relawan temukan bagian tubuh korban APG Semeru di Kampung Renteng
Baca juga: Menkop intervensi kawasan hunian korban APG Semeru jadi desa modern
Baca juga: Kepala BNPB : Percepat pembangunan huntara-huntap di kawasan Semeru
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022
Tags: