Pasca pemusnahan hamster, toko hewan piaraan beroperasi lagi
31 Januari 2022 11:26 WIB
Petugas bekerja di toko hewan piaraan di distrik Mong Kok setelah pemerintah memerintahkan pemusnahan hamster untuk menekan penyebaran virus corona, Hong Kong, China, 19 Januari 2022 . ANTARA/REUTERS/LAM YIK.
Jakarta (ANTARA) - Puluhan toko hewan piaraan yang menjual hamster di Hong Kong boleh beroperasi lagi sejak Minggu, kata pemerintah Hong Kong, setelah ribuan ekor hewan dimusnahkan demi menekan risiko penyebaran virus corona.
Pihak otoritas membuat pencinta hewan piaraan murka karena memerintahkan pemusnahan lebih dari 2000 ekor hamster setelah melacak virus dari pekerja di toko yang 11 ekor hamster di dalamnya terbukti positif. Berdasarkan sumber, hamster-hamster itu diimpor dari Belanda. Seluruh impor hamster masih dilarang.
Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam bahwa mereka mengumpulkan 1.134 sampel dari hewan selain hamster termasuk kelinci dan chinchilla, yang semuanya negatif.
Baca juga: Hong Kong akan musnahkan 2.000 hamster "secara manusiawi"
Lima toko, termasuk toko hewan peliharaan "Little Boss", yang jadi awal wabah, tetap tutup karena belum "lulus tes virus," kata pemerintah.
"Di sisi lain, semua toko hewan peliharaan telah didesinfeksi dan dibersihkan secara menyeluruh dan tes usap yang dikumpulkan dari toko-toko ini semuanya telah lulus uji virus COVID-19," katanya.
Pemerintah mengatakan, Jumat, bahwa mereka akan memberikan kompensasi untuk toko hewan peliharaan yang menjual hamster, menawarkan hingga 30.000 dolar Hong Kong.
Warga yang dalam beberapa pekan terakhir membeli hamster, piaraan populer penghuni apartemen, diminta menyerahkan hewan piaraan mereka untuk dicek dan apa yang disebut pemerintah sebagai pemusnahan manusiawi.
Ribuan orang menawarkan diri untuk mengadopsi hamster yang tak diinginkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, mengatakan para peneliti Hong Kong telah menemukan bukti bahwa hamster peliharaan dapat menyebarkan COVID-19 dan menghubungkan hewan tersebut dengan infeksi terhadap manusia di sana.
Namun, dampak ekonomi dan psikologi dari langkah-langkah keras Hong Kong dalam menghadapi virus kian meningkat, kata penduduk, di mana kebijakannya lebih ketat dibandingkan tahun 2020.
Baca juga: Seekor hamster yang diserahkan di Hong Kong terbukti positif COVID-19
Baca juga: Hong Kong minta warga tak halangi pemusnahan hamster
Baca juga: Pemusnahan hamster di Hong Kong dikhawatirkan bikin piaraan terlantar
Pihak otoritas membuat pencinta hewan piaraan murka karena memerintahkan pemusnahan lebih dari 2000 ekor hamster setelah melacak virus dari pekerja di toko yang 11 ekor hamster di dalamnya terbukti positif. Berdasarkan sumber, hamster-hamster itu diimpor dari Belanda. Seluruh impor hamster masih dilarang.
Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam bahwa mereka mengumpulkan 1.134 sampel dari hewan selain hamster termasuk kelinci dan chinchilla, yang semuanya negatif.
Baca juga: Hong Kong akan musnahkan 2.000 hamster "secara manusiawi"
Lima toko, termasuk toko hewan peliharaan "Little Boss", yang jadi awal wabah, tetap tutup karena belum "lulus tes virus," kata pemerintah.
"Di sisi lain, semua toko hewan peliharaan telah didesinfeksi dan dibersihkan secara menyeluruh dan tes usap yang dikumpulkan dari toko-toko ini semuanya telah lulus uji virus COVID-19," katanya.
Pemerintah mengatakan, Jumat, bahwa mereka akan memberikan kompensasi untuk toko hewan peliharaan yang menjual hamster, menawarkan hingga 30.000 dolar Hong Kong.
Warga yang dalam beberapa pekan terakhir membeli hamster, piaraan populer penghuni apartemen, diminta menyerahkan hewan piaraan mereka untuk dicek dan apa yang disebut pemerintah sebagai pemusnahan manusiawi.
Ribuan orang menawarkan diri untuk mengadopsi hamster yang tak diinginkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, mengatakan para peneliti Hong Kong telah menemukan bukti bahwa hamster peliharaan dapat menyebarkan COVID-19 dan menghubungkan hewan tersebut dengan infeksi terhadap manusia di sana.
Namun, dampak ekonomi dan psikologi dari langkah-langkah keras Hong Kong dalam menghadapi virus kian meningkat, kata penduduk, di mana kebijakannya lebih ketat dibandingkan tahun 2020.
Baca juga: Seekor hamster yang diserahkan di Hong Kong terbukti positif COVID-19
Baca juga: Hong Kong minta warga tak halangi pemusnahan hamster
Baca juga: Pemusnahan hamster di Hong Kong dikhawatirkan bikin piaraan terlantar
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: