Laporan dari Kuala Lumpur
Di Malaysia, kasus COVID-19 turun dalam tiga hari terakhir
30 Januari 2022 22:03 WIB
Petugas dari Departemen Relawan Malaysia sedang mengatur antrian warga untuk mendapatkan vaksinasi booster yang baru dibuka secara massal di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur, Sabtu (15/1/2022). Vaksinasi jenis AstraZeneca tersebut berlangsung 15 Januari hingga 15 Maret 2022 dengan target 9.000 dosis setiap hari. ANTARA Foto/Agus Setiawan
Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia mencatat sedikit penurunan dalam kasus COVID-19 dengan infeksi baru mencapai 4.915 pada Minggu (30/1) setelah menembus angka 5.000 kasus selama tiga hari terakhir.
"Kasus baru tersebut menjadikan jumlah kumulatif infeksi COVID-19 di negara ini menjadi 2.865.984 kasus sejak pandemi dimulai," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah di Kuala Lumpur, Minggu.
Hisham mengatakan dari kasus baru tersebut 4.727 adalah infeksi lokal sementara 188 kasus impor.
Hisham menambahkan bahwa sebanyak 99,2 persen atau 4.876 kasus berada di Kategori Satu dan Dua sedangkan 0,8 persen atau 39 pasien berada di Kategori Tiga, Empat dan Lima.
Kategori satu adalah pasien tidak bergejala, kategori dua bergejala ringan, kategori tiga menderita radang paru-paru yang memerlukan perawatan di rumah sakit, kategori empat memerlukan bantuan oksigen dengan rata-rata perawatan di ICU selama14 hari.
Sedangkan kategori lima adalah pasien kritis dan memerlukan bantuan pernapasan dengan rata-rata perawatan di ICU selama 21 hari.
"Ada 120 kasus yang membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) sementara 65 pasien membutuhkan bantuan ventilator. Hari ini juga terdapat 3.056 yang sembuh dan 14 klaster baru,” katanya.
Sementara itu, tingkat infektivitas nasional atau Rt (R-naught) mencapai 1,14 pada Sabtu (29 Januari), sedikit menurun dari 1,15 Rt yang tercatat pada Jumat (28/1).
Baca juga: Malaysia laporkan 6.243 kasus baru COVID-19
Baca juga: Malaysia terima vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak-anak
Baca juga: Malaysia tangguhkan sementara perjalanan umrah
"Kasus baru tersebut menjadikan jumlah kumulatif infeksi COVID-19 di negara ini menjadi 2.865.984 kasus sejak pandemi dimulai," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah di Kuala Lumpur, Minggu.
Hisham mengatakan dari kasus baru tersebut 4.727 adalah infeksi lokal sementara 188 kasus impor.
Hisham menambahkan bahwa sebanyak 99,2 persen atau 4.876 kasus berada di Kategori Satu dan Dua sedangkan 0,8 persen atau 39 pasien berada di Kategori Tiga, Empat dan Lima.
Kategori satu adalah pasien tidak bergejala, kategori dua bergejala ringan, kategori tiga menderita radang paru-paru yang memerlukan perawatan di rumah sakit, kategori empat memerlukan bantuan oksigen dengan rata-rata perawatan di ICU selama14 hari.
Sedangkan kategori lima adalah pasien kritis dan memerlukan bantuan pernapasan dengan rata-rata perawatan di ICU selama 21 hari.
"Ada 120 kasus yang membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) sementara 65 pasien membutuhkan bantuan ventilator. Hari ini juga terdapat 3.056 yang sembuh dan 14 klaster baru,” katanya.
Sementara itu, tingkat infektivitas nasional atau Rt (R-naught) mencapai 1,14 pada Sabtu (29 Januari), sedikit menurun dari 1,15 Rt yang tercatat pada Jumat (28/1).
Baca juga: Malaysia laporkan 6.243 kasus baru COVID-19
Baca juga: Malaysia terima vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak-anak
Baca juga: Malaysia tangguhkan sementara perjalanan umrah
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: