Wangi-wangi (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan dukungan permodalan dan sarana permesinan untuk mengembangkan budidaya rumput laut di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

"Saya membawa tiga Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan saya sudah minta mereka untuk membuat program di sini seperti untuk pengembangan rumput laut," kata Fadel di dalam acara Gerakan Nasional Masyarakat Minapolitan yang digelar di Pantai Waha, Wangi-wangi, Sulawesi Tenggara, Jumat.

Menurut dia, para kelompok pembudidaya antara lain akan diberikan bantuan permodalan dan juga bantuan untuk membuat sarana pengolahan yang bisa memberikan nilai tambah bagi hasil tangkapan nelayan.

Menteri Kelautan dan Perikanan itu juga mengemukakan rencananya untuk membuat semacam kebun rumput laut yang akan dikembangkan sebagai kebun pembibitan.

Dalam acara tersebut, sejumlah perwakilan kelompok pembudidaya rumput laut setempat juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

Seorang pembudidaya, La Ode Wahidin, mengatakan terdapat setidaknya tiga permasalahan yang dihadapi oleh para pembudidaya rumput laut.

Menurut La Ode, ketiga permasalahan itu adalah waktu budidaya rumput laut yang hanya bisa dilakukan dalam satu musim, permodalan, dan pemasaran.

Acara pencanangan Gerakan Nasional Masyarakat Minapolitan di Wakatobi merupakan rangkaian acara dari Sail Wakatobi-Belitong 2011 yang akan diluncurkan pada Sabtu (16/7).

Sebelumnya, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) juga menyalurkan bantuan modal kerja kepada para petani rumput laut Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, sebesar Rp500 juta.

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Wakatobi, Kabupaten Wakatobi terdiri atas pulau-pulau kecil dengan luas wilayah perairan laut mencapai 97 persen dari total luas wilayah Kabupaten Wakatobi 1,5 juta hektar lebih.

Selain itu, terdapat potensi budidaya rumput laut hingga sekitar 9.000 ton per tahun namun yang baru dimanfaatkan hanya sekitar 35 persen antara lain karena kesulitan dalam pengadaan alat produksi untuk budidaya.
(M040)