Jakarta (ANTARA News)- Fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin kuat merupakan faktor utama yang mendukung rupiah saat ini stabil, sehingga peluang untuk menguat hingga Rp8.400 per dolar pada akhir tahun cukup besar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tipis lima poin menjadi Rp8.535 per dolar dari sebeumnya Rp8.540.

Analis PT First Asia Capital, Ifan Kurniawan di Jakarta, Jumat, mengatakan rupiah pada akhir 2011 akan dapat mencapai Rp8.400 per dolar, karena arus modal asing ke pasar domesti terus berlanjut.

Modal asing yang masuk ke pasar domestik dari periode Januari hingga Juni 2011 telah mencapai Rp21 triliun naik dibanding periode sama 2010 hanya Rp20,6 triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa investasi di dalam negeri tidak hanya di pasar uang, pasar saham, obligasi tetapi juga di sektor riil, tuturnya.

Menurut Ifan Kurniawan, Indonesia yang dinilai masih memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dengan resiko yang rendah memang merupakan sasaran utama bagi asing untuk melakukan investasi baru.

Apalagi Indonesia akan dijadikan basis relokasi produk oleh asing dalam upaya meningkatkan imbal hasil yang lebih baik, ucapnya.

Kondisi ekonomi Indonesia yang makin membaik itu, lanjut dia terlihat dari cadangan devisanya yang terus meningkat yang saat ini mencapai 120 miliar dolar AS.

"Kami optimis Indonesia ke depan akan menjadi negara yang tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya," katanya.

Hal ini, menurut dia karena investasi pelaku asing saat ini sudah merembet ke sektor riil yang akan membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja.

Kondisi ini juga harus didukung oleh pemerintah untuk segera mencairkan lebih besar lagi belanja modal agar ekonomi makin tumbuh.

"Kami yakin Indonesia ke depan akan menjadi negara yang tumbuh pesat asalkan semua dilakukan dengan cara yang baik," ucapnya.
(H-CS)