Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) resmi mencanangkan pembangunan kantor baru PBNU di Ibu Kota Negara (IKN) baru yang dinamakan Nusantara.
Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan selain kantor, PBNU juga akan membangun rumah sakit, perguruan tinggi serta pesantren di Nusantara yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

“PBNU mendahului, mohon izin, untuk ikut menempati Ibu Kota Negara Nusantara,” kata Gus Yahya.

Menurut dia untuk pembangunan kantor baru, PBNU juga telah ada pembicaraan baik dengan Pemerintah Pusat, maupun pemerintah daerah.

Baca juga: Kapolri cek kendala pembangunan IKN saat tinjau lokasi di Kaltim
“Alhamdulillah sudah ada pembicaraan dari kemarin. dan Pak Bupati (Penajam Paser Utara) siap memfasilitasi. Supaya begitu resmi kantor Ibu Kota Nusantara (ditempati) di situ segera ada gedung baru kantor PBNU,” kata Gus Yahya.

Nama Nusantara sebagai Ibu Kota Negara, kata Gus Yahya sebenarnya bisa dikaitkan dengan dunia santri.

"Nusantara itu NU, santri, pemerintah dan rakyat,” kata Gus Yahya.

Menurut Gus Yahya ketika mulai ada gagasan untuk membangun ibu kota baru, saat itu banyak daerah yang mengajukan diri menjadi ibu kota baru.

“Saya pikir malah masyarakat di sini tidak kepikiran. Jadi yang jadi ibu kota malah tidak kepikiran. Kalau dulu orang daerah sekarang jadi ibu kota dan orang Jakarta nanti akan jadi orang daerah,” kata Gus Yahya sambil berguyon.

Gus Yahya bersama Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), pengurus inti PBNU, Bupati Penajam Paser Utara serta beberapa tokoh berkunjung melihat titik nol pembangunan Ibu Kota Nusantara. Di titik nol ibu kota yang masih berupa hutan, Gus Yahya memimpin doa bersama dan diamini para tokoh yang hadir.

Baca juga: KSP: Pemindahan IKN bukti Indonesia mampu wujudkan perubahan
Baca juga: KSP: Pemindahan IKN jadikan Indonesia tak lagi Jawa sentris