Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur siap mengirim 150 bus pengurus untuk menyukseskan puncak Hari Lahir (Harlah) ke-85 NU di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, yang dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 Juli mendatang.

"Jumlahnya bisa lebih dari itu, karena PWNU hanya mengirimkan delegasi satu 38 bus, tapi 40-an cabang NU se-Jatim mengirimkan berkisar 3-6 bus per daerah," kata Sekretaris PWNU Jatim HM Masyhudi Muchtar di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan rombongan delegasi PWNU Jatim yang berangkat ke Jakarta pada Sabtu (16/7) pukul 08.00 WIB itu terdiri dari 14 orang pengurus lembaga NU, tiga orang pengurus lajnah, dan 11 orang pengurus badan otonom (banom) NU.

"Data yang sudah masuk mencatat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang dan Banyuwangi siap memberangkatkan enam bus delegasi. PCNU lainnya mengirimkan minimal tiga bus," katanya.

Selain itu, katanya, PWNU Jatim juga akan mengikuti pameran UMKM tingkat nasional pada Kamis (14/7) hingga Minggu (17/7) di JCC (Jakarta Convention Center).

"Kami akan membuka tiga stan untuk produk kerajinan, pertanian, dan kesehatan yang diwakili NU cabang Sidoarjo dan Surabaya," katanya.

Untuk pameran kerajinan dan pertanian akan diwakili PCNU Sidoarjo berupa kerajinan kulit dari Tanggulangin, Sidoarjo, sedangkan layanan kesehatan dari Rumah Sakit Islam (RSI) NU di Surabaya.

Selain itu, 10 mursyid tarekat PWNU Jatim juga akan mengikuti "Multaqo Sufi" yaitu forum pertemuan ulama-ulama tasawuf dari 20 negara di dunia yang digelar di Jakarta pada Sabtu (16/7) atau sehari menjelang puncak Harlah.

"Informasi yang kami terima, para sufi yang hadir antara lain dari Timur Tengah, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Eropa," katanya.

Untuk persiapan pertemuan sufi se-dunia itu, katanya, PWNU Jatim telah dipercaya PBNU untuk menggelar dialog sufi di Surabaya pada 2 Juli lalu.

"Intinya, NU akan membangkitkan kembali gerakan sufi yang sudah lama ditinggalkan, karena pendekatan syariat (fiqih) yang dominan selama ini justru membuat moral menjadi tertinggal," katanya.

Ia menambahkan PWNU Jatim juga mengusulkan gerakan akidah untuk mendampingi gerakan sufi. "Gerakan akidah berupa pendirian Aswaja Center di seluruh tingkatan NU itu akan menangkal gerakan radikalisme," katanya.

(E011/I007)