Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset dan Teknologi meluncurkan rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-16 dengan berbagai lomba, seminar dan pameran iptek untuk meningkatkan semangat dan kecintaan terhadap iptek.

"Peringatan ini juga momentum untuk meningkatkan komitmen iptek berkontribusi bagi kesejahteraan rakyat, peningkatan produktivitas dan daya saing nasional," kata Menristek Suharna Surapranata pada peluncuran Hakteknas di Jakarta, Kamis.

Namun demikian, lanjut Suharna, daya saing nasional tidak akan muncul jika hanya berpijak pada satu pilar sains dan teknologi tanpa dukungan pilar-pilar lainnya, seperti regulasi, infrastruktur dan kapasitas lainnya.

Ia menekankan pentingnya master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang baru saja diluncurkan Presiden Yudhoyono sebagai solusi yang akan mampu mengintegrasikan semua pilar menuju kemajuan yang diinginkan.

Saat ini, lanjut dia, dana riset yang dialokasikan pemerintah pada 2011 baru Rp10 triliun yang tersebar di berbagai lembaga litbang dan perguruan tinggi atau hanya sekitar 0,15 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Seharusnya kegiatan riset jangan hanya dilakukan pemerintah. Swasta diharapkan aktif turut serta. Jika swasta berperan dalam riset sampai Rp60 triliun maka total dana riset nasional mencapai Rp70 triliun atau satu persen dari PDB," katanya.

Sementara itu, Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN) Prof Zuhal mengatakan, dana riset Indonesia sangat kecil dibanding banyak negara lain, bahkan dengan Vietnam, karena itu sedang diusulkan agar dana riset nasional dinaikkan dari hanya 0,15 persen menjadi satu persen dari PDB.

Potensi hasil inovasi bangsa Indonesia, menurut dia, cukup baik, namun ekosistemnya yang lemah sehingga inovasi kemudian mandeg di lembaga riset dan perguruan tinggi.

"Karena itu sektor swasta harus diberi insentif dalam pemanfaatan riset dalam negeri agar aplikasi inovasi meningkat. Menurut WEF (World Economic Forum) inovasi Indonesia cukup baik dengan ranking di peringkat 30, tapi daya saingnya belum bagus, baru di peringkat 44," katanya.

Pada peringatan Hakteknas selain digelar Diskusi Panel "Inovasi untuk Kesejahteraan Rakyat" di Kantor Kemristek pada Kamis (14/7) juga akan diisi dengan berbagai acara seperti Science for All pada 16-17 Juli di TMII, Wisata Iptek dan Science Camp bagi pelajar, Lomba Kreativitas Iptek, Olimpiade Sains, Lomba Penulisan Iptek, Penyerahan Anugerah Iptek, Peluncuran Buku dan lain-lain yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.

Sedangkan pada puncak Hakteknas akan digelar Ritech Expo 2011 pada 10 Agustus 2011 di Pusat Penelitian Iptek (Puspiptek) di Tangerang, Banten.
(*)