Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi kemitraan antara Industri Kecil Menengah (IKM) dengan perhotelan, mengingat IKM kerap kali kesulitan bermitra dengan industri besar maupun sektor ekonomi lainnya dan masuk ke dalam rantai pasok global.

“Fasilitasi kemitraan ini dilakukan agar para IKM tersebut dapat naik kelas dan pasarnya semakin luas. Produk mereka bisa lebih dikenal oleh para wisatawan yang menginap di hotel-hotel ternama di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu.

Minimnya pengalaman dan jejaring kerap menjadi penghambat para pelaku IKM dalam memperluas akses pasar. Karena itu Kemenperin tak henti mengupayakan beragam kemitraan IKM dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya.

Sepanjang 2021 Ditjen IKMA Kemenperin telah memfasilitasi 96 pelaku IKM melalui temu bisnis dengan industri besar dan sektor lain, dengan jumlah yang berhasil bermitra 18 IKM.

Baca juga: Kemenperin targetkan 45 IKM bermitra dengan industri besar

Salah satu IKM yang berhasil membangun kemitraan dengan perhotelan adalah Haveltea Indonesia, teh lokal asli produksi arek Suroboyo, yang bermitra dengan Grand Mercure Surabaya.

“CV Haveltea Indonesia merupakan satu dari 15 IKM terbaik kategori end product dalam penghargaan Indonesia Food Inovation tahun 2021,” kata Reni.

Haveltea memproduksi beragam teh dengan kualitas daun teh terbaik dari perkebunan di Jawa, Sumatera, dan Bali. Inovasi yang dilakukan termasuk mencampur daun teh murni dengan beragam rempah dan buah-buahan hingga menjadi teh artisan.

Keunggulan Haveltea juga terletak pada kemasan berkelas yang dipakai. IKM ini juga memberdayakan para perempuan di sekitar pabrik untuk menghasilkan teh premium.

Ditjen IKMA menjaring IKM peserta penghargaan Indonesia Food Inovation tahun 2020-2021 untuk diikutsertakan dalam kurasi kemitraan dengan PT AAPC Indonesia (Grup Accor Indonesia) pada akhir tahun lalu.

Grup Accor Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki ribuan jaringan hotel di seluruh dunia. Accor Indonesia membawahi merek-merek hotel ternama seperti Pullman, Sofitel, Grand Mercure, Novotel, Mercure, dan lainnya.

Baca juga: IKM furnitur dan kerajinan siap sokong bisnis pariwisata dan hotel

Kurasi prakemitraan ini dilakukan sejak 24 November 2021 secara hibrid. Para peserta mengirim dan menampilkan produk unggulan masing-masing untuk pengujian rasa oleh tim Accor Indonesia.

“Hasil dari kerja sama dengan grup hotel yang memiliki ribuan jaringan hotel di berbagai negara ini bisa menjadi salah satu poin penting dan kesempatan besar bagi Haveltea untuk rebranding produknya,” papar Reni.

Sementara itu fasilitasi kerja sama IKM makanan dan minuman dengan beragam hotel, restoran, dan kafe (horeka) terus berlanjut pada tahun ini. Setelah melalui proses kurasi, IKM makanan dan minuman tentunya akan semakin mampu meningkatkan kualitasnya mengikuti selera dan kualitas pasar.

“Tentu akan ada perubahan dan penyesuaian produk IKM disesuaikan dengan kebutuhan hotel, restoran dan kafe tersebut, misalnya terkait perubahan ukuran, kemasan, atau rebranding,” imbuh Reni.

Baca juga: Menperin: IFI katalis IKM tingkatkan skala bisnis makanan dan minuman