Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) meminta pemerintah untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi primer untuk menanggulangi permasalahan COVID-19 di Indonesia.

“Cakupan vaksin primer harus terus ditingkatkan sesuai dengan pencapaian yang diharapkan,” kata Ketua Umum PAPDI Sally A. Nasution dalam keterangan tertulis PAPDI yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Sally menekankan cakupan vaksinasi primer itu, harus terus ditingkatkan terutama pada kelompok usia lanjut, orang dengan komorbid, anak-anak serta ibu hamil.

Sembari pemerintah memperluas cakupan vaksinasi primer, PAPDI meminta agar masyarakat tidak ragu ataupun takut dalam mengikuti vaksinasi booster sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pemerintah.

“Bersama protokol kesehatan, vaksinasi COVID-19 berperan penting dalam mengendalikan pandemi covid,” katanya.

Baca juga: Pokdarkamtibmas fokus gencarkan vaksinasi dukung penanganan COVID-19
Baca juga: Mapala UI penggerak vaksinasi booster di Danau Toba

Bila nantinya terdapat masyarakat yang mengalami efek samping dari vaksin penguat itu, maka dia mengimbau untuk segera melapor ke nomor telepon yang telah disiapkan atau pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.

PAPDI juga meminta semua pihak yang terlibat dalam program vaksinasi, turut memantau efektifitas dan keamanan vaksin booster itu.

Menurutnya, keberhasilan program vaksinasi akan sangat tergantung pada banyak sektor untuk mengatasi hambatan yang ada, salah satunya mengatasi kesalahan informasi yang diterima masyarakat mengenai vaksin itu sendiri.

Supaya kesalahan penerimaan informasi itu bisa diminimalisir, maka dibutuhkan kerja sama dari semua sektor bidang dalam masyarakat yang dapat mempercepat berjalannya pemberian vaksin COVID-19.

Dalam kesempatan itu, Sally turut menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan dukungan pada pemerintah untuk memberikan vaksinasi booster kepada masyarakat.

“Keberhasilan program vaksinasi dan perjalanan menuju berakhirnya pandemi ini bisa berhasil, apabila masyarakat dan semua sektor saling bekerja sama,” tegas Sally.

Baca juga: Pemerintah genjot vaksinasi COVID-19 untuk lansia
Baca juga: Pakar: Cegah penyebaran Omicron sebelum penularannya tidak terkendali
Baca juga: Penerima vaksin lengkap capai 127,16 juta penduduk Indonesia