Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah Kamis pagi melanjutkan penguatan sebesar 15 poin dipicu dari munculnya ekspektasi penurunan peringkat kredit AS sehingga melemahkan mata uang dolar AS.

Nilai tukar rupiah Kamis pagi terhadap dolar AS di pasar spot antarbank di Jakarta naik 15 poin menjadi Rp8.533 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai Rp8.548.

Pengamat valas David Sumual, di Jakarta, Kamis mengatakan, munculnya berita penurunan peringkat kredit AS memicu penguatan mata uang Asia lainnya termasuk mata uang di dalam negeri.

"Pelaku pasar kembali antusias masuk ke negara emerging market termasuk Indonesia yang mempunyai fundamental ekonomi positif," kata dia.

Ia menambahkan, Bank Indonesia juga memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih mempunyai peluang penguatan kendati terbatas pada semester dua 2011 sejalan dengan berlanjutnya dana asing yang masuk.

"Peluang penguatan rupiah masih ada pada semester kedua tahun ini dibanding semester pertama 2011," ujar dia.

Pengamat pasar uang dari Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan, BI menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam negeri dari sebelumnya 6,1-6,6 persen menjadi 6,3-6,8 persen seiring dengan meningkatnya ekspor dan investasi.

"Dari sisi sektoral, sektor yang diperkirakan menjadi pendorong pertumbuhan adalah transportasi dan komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor industri," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah menargetkan ekspor dari 168 miliar dolar AS menjadi 200 miliar dolar AS pada 2011. Hingga Mei lalu, total ekspor Indonesia telah mencapai 80,28 miliar dolar AS atau naik 33 persen yoy.

"Ditengah penguatan rupiah, meningkatnya nilai ekspor ini lebih didukung oleh menguatnya harga komoditas," kata dia.
(*)