Tenis
Medvedev libas Tsitsipas untuk bertemu Nadal di final Australian Open
28 Januari 2022 19:29 WIB
Petenis Rusia Daniil Medvedev merayakan kemenangannya dalam pertandingan semifinal Australian Open melawan Stefanos Tsitsipas dari Yunani di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Jumat (28/1/2022). ANTARA/REUTERS/Loren Elliot/aa.
Jakarta (ANTARA) - Daniil Medvedev akan berhadapan dengan Rafa Nadal untuk memperebutkan gelar Australian Open pada Minggu setelah meraih kemenangan atas unggulan keempat asal Yunani Stefanos Tsitsipas dalam semifinal, Jumat.
Petenis nomor dua dunia asal Rusia itu mencapai final Australian Open untuk tahun kedua berturut-turut dengan mengalahkan Tsitsipas 7-6(5) 4-6 6-4 6-1.
Jika Medvedev mengalahkan Nadal, dia akan menjadi orang pertama di era Open yang memenangi dua gelar Grand Slam pertamanya secara berturut-turut setelah kemenangannya di New York pada September lalu.
Medvedev menggagalkan upaya Novak Djokovic untuk memecahkan rekor Grand Slam pada final US Open, dan kini akan berusaha menghentikan Nadal untuk mencetak rekor baru sepanjang sejarah.
Medvedev kehilangan kesabarannya di akhir set kedua melawan Tsitsipas, menyebut saingannya itu mendapat arahan dari pelatihnya yang merupakan ayahnya -- bertentangan dengan aturan.
"Sejujurnya, saya tidak berpikir bahwa emosi membantu saya terlalu banyak," kata Medvedev, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Gelar US Open buat Medvedev lebih percaya diri hadapi Australian Open
"Anda kehilangan konsentrasi dan banyak energi. Begitu saya melakukannya, saya (berpikir), 'Itu adalah kesalahan besar'. Saya senang saya (kembali) konsentrasi di awal set ketiga."
"Saya berhasil mengeluarkan beberapa servis dan itu membawa saya kembali ke pertandingan."
Medvedev juga memperhatikan pentingnya final hari Minggu dalam konteks yang lebih luas, yakni yang mana dari "Big Three" -- Nadal, Djokovic dan Roger Federer -- yang akan menjadi orang paling sukses dalam sejarah.
Baca juga: Medvedev juara US Open, kandaskan mimpi rekor Grand Slam Djokovic
Kekalahan Djokovic di New York September lalu membuat petenis Serbia itu kehilangan kesempatan untuk mengungguli Nadal dan Roger dalam daftar sepanjang masa, membuat ketiganya terikat pada 20 gelar major.
Medvedev, yang kalah dari Nadal dalam lima set di final US Open 2019, akan mempertahankan status quo di puncak jika dia bisa membalikkan kekalahan tersebut dari petenis Spanyol itu.
"Saya akan bermain, sekali lagi, melawan salah satu yang terhebat. Dan bermain melawan seseorang yang akan merebut gelar Slam ke-21 mereka," kata Medvedev.
"Final Grand Slam itu spesial. Tentu saja, saya ingat pertandingan melawan Rafa di final pertama saya dan kami bermain sekitar lima jam, atau sekitar itu."
"Kami telah memainkan beberapa pertandingan sejak itu dan saya siap. Saya tahu bahwa Rafa adalah pemain yang sangat kuat. Saya harus menunjukkan yang terbaik untuk memenangi pertandingan ini," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Nadal maju ke final Australian Open usai kalahkan Berrettini
Baca juga: Fakta final Australian Open 2022: Ashleigh Barty vs Danielle Collins
Petenis nomor dua dunia asal Rusia itu mencapai final Australian Open untuk tahun kedua berturut-turut dengan mengalahkan Tsitsipas 7-6(5) 4-6 6-4 6-1.
Jika Medvedev mengalahkan Nadal, dia akan menjadi orang pertama di era Open yang memenangi dua gelar Grand Slam pertamanya secara berturut-turut setelah kemenangannya di New York pada September lalu.
Medvedev menggagalkan upaya Novak Djokovic untuk memecahkan rekor Grand Slam pada final US Open, dan kini akan berusaha menghentikan Nadal untuk mencetak rekor baru sepanjang sejarah.
Medvedev kehilangan kesabarannya di akhir set kedua melawan Tsitsipas, menyebut saingannya itu mendapat arahan dari pelatihnya yang merupakan ayahnya -- bertentangan dengan aturan.
"Sejujurnya, saya tidak berpikir bahwa emosi membantu saya terlalu banyak," kata Medvedev, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Gelar US Open buat Medvedev lebih percaya diri hadapi Australian Open
"Anda kehilangan konsentrasi dan banyak energi. Begitu saya melakukannya, saya (berpikir), 'Itu adalah kesalahan besar'. Saya senang saya (kembali) konsentrasi di awal set ketiga."
"Saya berhasil mengeluarkan beberapa servis dan itu membawa saya kembali ke pertandingan."
Medvedev juga memperhatikan pentingnya final hari Minggu dalam konteks yang lebih luas, yakni yang mana dari "Big Three" -- Nadal, Djokovic dan Roger Federer -- yang akan menjadi orang paling sukses dalam sejarah.
Baca juga: Medvedev juara US Open, kandaskan mimpi rekor Grand Slam Djokovic
Kekalahan Djokovic di New York September lalu membuat petenis Serbia itu kehilangan kesempatan untuk mengungguli Nadal dan Roger dalam daftar sepanjang masa, membuat ketiganya terikat pada 20 gelar major.
Medvedev, yang kalah dari Nadal dalam lima set di final US Open 2019, akan mempertahankan status quo di puncak jika dia bisa membalikkan kekalahan tersebut dari petenis Spanyol itu.
"Saya akan bermain, sekali lagi, melawan salah satu yang terhebat. Dan bermain melawan seseorang yang akan merebut gelar Slam ke-21 mereka," kata Medvedev.
"Final Grand Slam itu spesial. Tentu saja, saya ingat pertandingan melawan Rafa di final pertama saya dan kami bermain sekitar lima jam, atau sekitar itu."
"Kami telah memainkan beberapa pertandingan sejak itu dan saya siap. Saya tahu bahwa Rafa adalah pemain yang sangat kuat. Saya harus menunjukkan yang terbaik untuk memenangi pertandingan ini," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Nadal maju ke final Australian Open usai kalahkan Berrettini
Baca juga: Fakta final Australian Open 2022: Ashleigh Barty vs Danielle Collins
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: