Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, mengingatkan adanya potensi kebakaran lahan menyusul cuaca panas di Kabupaten Aceh Utara dan sekitarnya.

"Cuaca beberapa hari ke depan cenderung panas, meski potensi hujan masih ada. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran lahan," kata Kepala BMKG Stasiun Malikussaleh Siswanto di Kota Lhokseumawe, Jumat.

Siswanto mengatakan cuaca panas dipicu menjelang pergantian musim dari hujan ke kemarau. Selama musim pancaroba ini, relatif kejadian cuaca ekstrem sering terjadi, seperti hujan lebat dalam durasi singkat dan petir.

Baca juga: BPBA: Kebakaran pemukiman paling dominan di Aceh selama 2021

Menurut Siswanto, dari analis data terdapat beberapa kawasan di Aceh Utara dan sekitarnya terpantau berpotensi terjadi kebakaran. Meskipun secara klimatologi saat ini masih dalam musim hujan hingga memasuki awal Februari 2022.

"Memasuki di dasaran kedua mulai 11 Februari hingga pertengahan Maret 2022 sudah berada pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," kata Siswanto.

Baca juga: BPBD: Kebakaran lahan gambut di Aceh Barat 100 persen sudah padam

Oleh karena itu, Siswanto mengingatkan masyarakat maupun korporasi tidak membakar lahan karena suhu terpantau pada kisaran 22 hingga 32 derajat Celcius yang dapat memicu titik panas dan kebakaran lahan.

"Sedangkan potensi gelombang laut pesisir timur Aceh, Perairan Selat Malaka, untuk tiga hari ke depan terpantau aman untuk kegiatan atau aktivitas nelayan," kata Siswanto.

Baca juga: BMKG: Aceh masih diguyur hujan hingga tiga hari ke depan

Baca juga: BMKG: Lima kabupaten Sumsel diperkirakan hujan lebat berdurasi singkat