China perluas kerja sama internasional keantariksaan lima tahun mendatang
28 Januari 2022 16:55 WIB
Foto menunjukkan uji transposisi pesawat kargo Tianzhou-2 menggunakan lengan robotik stasiun luar angkasa yang diabadikan di Pusat Kendali Antariksa Beijing (Beijing Aerospace Control Center/BACC), Kota Beijing, China, pada 6 Januari 2022. (Xinhua/Guo Zhongzheng)
Jakarta (ANTARA) - China menyambut perluasan kerja sama internasional keantariksaan dengan banyak negara dalam lima tahun mendatang untuk rekayasa dan teknologi satelit hingga eksplorasi antarplanet.
Rencana itu tertuang dalam buku putih berjudul "Program Luar Angkasa China: Perspektif 2021" yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara China pada Jumat.
Berdasarkan buku putih tersebut, China akan menggunakan stasiun luar angkasanya untuk melakukan pengamatan astronomis, pendalaman ilmu Bumi dan penelitian, serta eksperimen sains antariksa dalam lima tahun mendatang.
Mereka juga berencana merampungkan pembangunan stasiun ruang angkasanya yang mengorbit pada tahun ini setelah peluncuran dua modul sains stasiun antariksa tersebut. Misi Shenzhou-13 selama enam bulan yang dijalani tiga taikonaut di atas modul inti Tianhe saat ini adalah program luar angkasa berawak terpanjang di China.
Menurut buku putih itu, kerja sama yang lebih luas dalam seleksi dan pelatihan astronaut, penerbangan bersama, dan bidang-bidang lainnya akan dilakukan antara China dan negara-negara asing.
Kerja sama juga akan diperkuat dalam proyek stasiun penelitian Bulan internasional yang dipimpin oleh China. Buku putih tersebut mengatakan negara tersebut menyambut baik mitra internasional untuk berpartisipasi dalam penelitian dan pembangunan stasiun luar angkasa itu pada tahap dan tingkatan misi mana pun.
Selain itu, China akan memperluas kerja sama di bidang eksplorasi asteroid dan antarplanet.
Dalam lima tahun ke depan, China juga akan menjalin kerja sama dengan banyak negara, termasuk Italia, Brasil, dan Pakistan, untuk rekayasa dan teknologi satelit, menurut buku putih itu.
Buku putih juga menyoroti bahwa China akan melakukan dialog dengan Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara lain serta organisasi internasional terkait tentang tata kelola luar angkasa.
Rencana itu tertuang dalam buku putih berjudul "Program Luar Angkasa China: Perspektif 2021" yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara China pada Jumat.
Berdasarkan buku putih tersebut, China akan menggunakan stasiun luar angkasanya untuk melakukan pengamatan astronomis, pendalaman ilmu Bumi dan penelitian, serta eksperimen sains antariksa dalam lima tahun mendatang.
Mereka juga berencana merampungkan pembangunan stasiun ruang angkasanya yang mengorbit pada tahun ini setelah peluncuran dua modul sains stasiun antariksa tersebut. Misi Shenzhou-13 selama enam bulan yang dijalani tiga taikonaut di atas modul inti Tianhe saat ini adalah program luar angkasa berawak terpanjang di China.
Menurut buku putih itu, kerja sama yang lebih luas dalam seleksi dan pelatihan astronaut, penerbangan bersama, dan bidang-bidang lainnya akan dilakukan antara China dan negara-negara asing.
Kerja sama juga akan diperkuat dalam proyek stasiun penelitian Bulan internasional yang dipimpin oleh China. Buku putih tersebut mengatakan negara tersebut menyambut baik mitra internasional untuk berpartisipasi dalam penelitian dan pembangunan stasiun luar angkasa itu pada tahap dan tingkatan misi mana pun.
Selain itu, China akan memperluas kerja sama di bidang eksplorasi asteroid dan antarplanet.
Dalam lima tahun ke depan, China juga akan menjalin kerja sama dengan banyak negara, termasuk Italia, Brasil, dan Pakistan, untuk rekayasa dan teknologi satelit, menurut buku putih itu.
Buku putih juga menyoroti bahwa China akan melakukan dialog dengan Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara lain serta organisasi internasional terkait tentang tata kelola luar angkasa.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022
Tags: