Menko Kesra akan Tinjau Gunung Lokon
13 Juli 2011 14:41 WIB
Kawah Gunung Lokon menyemburkan asap putih terlihat dari Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat ( 28/5). Meski statusnya masih di level dua atau waspada gunung lokon yang memiliki ketinggian 1.580 meter rawan bagi para pendaki, sehinggga para pendaki dihimbau untuk tidak melakukan pendakian. (FOTO ANTARA/Basrul Haq )
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agung Laksono mengatakan dirinya akan meninjau Gunung Lokon, Sulawesi Utara, menyusul peningkatan status gunung itu menjadi awas atau level tertinggi sejak Minggu (10/7) malam.
"Jika kondisi terus memburuk saya akan meninjau ke sana, namun sementara ini saya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan pemerintah daerah setempat terkait perkembangan di lokasi," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Rabu.
Agung menjelaskan, laporan yang masuk ke dirinya dari pemerintah daerah setempat diketahui bahwa kondisi para pengungsi dalam keadaan baik.
"Semuanya dilaporkan terkoordir dengan baik dan sebagian besar telah diungsikan ke Kota Tomohon," katanya.
Dia juga menambahkan, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyerahkan Rp300 juta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk dana tanggap darurat.
"Dana tersebut bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi selama masa tanggap darurat," katanya.
Selain itu, laporan yang masuk ke dirinya juga menyebutkan bahwa aktivitas penerbangan masih normal karena debu vulkanik belum menganggu jarak pandang.
Namun demikian, Menko Kesra terus mengimbau kepada masyarakat untuk terus mewaspadai peningkatan aktivitas di Gunung Lokon.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga saat ini warga yang mengungsi sekitar 124 kepala keluarga atau 489 jiwa, termasuk 56 balita dan dua bayi.
Kondisi saat ini, tambah Sutopo, masih kondusif dan kebutuhan logistik untuk para pengungsi tercukupi.
Selain itu, organisasi posko di lokasi pengungsian sudah dibentuk.
Dia menambahkan, kondisi Gunung Lokon masih berawan, asap dari kawah terlihat terus-menerus dengan warna kelabu dengan ketinggian sekitar 200 meter dari kawah.
"Radius kawasan rawan bencana ditetapkan radius 3,5 km dari puncak Lokon," katanya.
Dia menambahkan, BNPB telah melakukan koordinasi dengan kementerian, lembaga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, TNI dan Polri.
(W004)
"Jika kondisi terus memburuk saya akan meninjau ke sana, namun sementara ini saya terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan pemerintah daerah setempat terkait perkembangan di lokasi," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Rabu.
Agung menjelaskan, laporan yang masuk ke dirinya dari pemerintah daerah setempat diketahui bahwa kondisi para pengungsi dalam keadaan baik.
"Semuanya dilaporkan terkoordir dengan baik dan sebagian besar telah diungsikan ke Kota Tomohon," katanya.
Dia juga menambahkan, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyerahkan Rp300 juta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk dana tanggap darurat.
"Dana tersebut bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi selama masa tanggap darurat," katanya.
Selain itu, laporan yang masuk ke dirinya juga menyebutkan bahwa aktivitas penerbangan masih normal karena debu vulkanik belum menganggu jarak pandang.
Namun demikian, Menko Kesra terus mengimbau kepada masyarakat untuk terus mewaspadai peningkatan aktivitas di Gunung Lokon.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga saat ini warga yang mengungsi sekitar 124 kepala keluarga atau 489 jiwa, termasuk 56 balita dan dua bayi.
Kondisi saat ini, tambah Sutopo, masih kondusif dan kebutuhan logistik untuk para pengungsi tercukupi.
Selain itu, organisasi posko di lokasi pengungsian sudah dibentuk.
Dia menambahkan, kondisi Gunung Lokon masih berawan, asap dari kawah terlihat terus-menerus dengan warna kelabu dengan ketinggian sekitar 200 meter dari kawah.
"Radius kawasan rawan bencana ditetapkan radius 3,5 km dari puncak Lokon," katanya.
Dia menambahkan, BNPB telah melakukan koordinasi dengan kementerian, lembaga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, TNI dan Polri.
(W004)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: