Menkes sebut Omicron di Indonesia mencapai 1.988 kasus
27 Januari 2022 21:58 WIB
Petugas kesehatan mengambil sampel tes usap Antigen COVID-19 pelajar di SMP Assalaam, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan jumlah kasus varian COVID-19 jenis Omicron di Indonesia hingga Rabu (26/1) mencapai 1.988 pasien.
"Jadi ini yang sakitnya di rumah sakit per kemarin itu ada 7.688 pasien di seluruh Indonesia, sisanya isolasi mandiri," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti melalui zoom di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menkes laporkan jumlah kematian akibat Omicron di Indonesia tiga kasus
Budi mengatakan sebanyak 854 pasien bergejala, 461 di antaranya asimptomatik atau tanpa gejala, 334 pasien sakit ringan, 54 pasien sakit sedang dan sakit berat lima pasien.
"Saat ini dari total yang dirawat 854, sebanyak 86 di antaranya masih dirawat, 768 selesai perawatan, sembuh 675 pasien dan meninggal tiga pasien," katanya.
Baca juga: Menkes: Penanganan gelombang Omicron berbeda dengan Delta
Budi mengatakan rumah sakit diperuntukkan bagi pasien dengan gejala sedang dan berat, sementara pasien tanpa gejala atau bergejala ringan dapat memulihkan kesehatan dengan isolasi mandiri di rumah serta mendapat layanan konsultasi dokter secara digital.
"Omicron ini yang tinggi penularannya, tapi keparahannya rendah karena sebagian besar adalah orang tanpa gejala atau asimtomatik atau dia sakitnya ringan. Jadi mungkin hanya pilek, batuk atau ada demam sedikit, yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit," katanya.
Baca juga: Menkes: Pemerintah siapkan 80 ribu tempat tidur RS untuk COVID-19
Baca juga: BBTKLPP: Jumlah kasus probable Omicron di DIY bertambah 12 orang
"Jadi ini yang sakitnya di rumah sakit per kemarin itu ada 7.688 pasien di seluruh Indonesia, sisanya isolasi mandiri," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti melalui zoom di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menkes laporkan jumlah kematian akibat Omicron di Indonesia tiga kasus
Budi mengatakan sebanyak 854 pasien bergejala, 461 di antaranya asimptomatik atau tanpa gejala, 334 pasien sakit ringan, 54 pasien sakit sedang dan sakit berat lima pasien.
"Saat ini dari total yang dirawat 854, sebanyak 86 di antaranya masih dirawat, 768 selesai perawatan, sembuh 675 pasien dan meninggal tiga pasien," katanya.
Baca juga: Menkes: Penanganan gelombang Omicron berbeda dengan Delta
Budi mengatakan rumah sakit diperuntukkan bagi pasien dengan gejala sedang dan berat, sementara pasien tanpa gejala atau bergejala ringan dapat memulihkan kesehatan dengan isolasi mandiri di rumah serta mendapat layanan konsultasi dokter secara digital.
"Omicron ini yang tinggi penularannya, tapi keparahannya rendah karena sebagian besar adalah orang tanpa gejala atau asimtomatik atau dia sakitnya ringan. Jadi mungkin hanya pilek, batuk atau ada demam sedikit, yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit," katanya.
Baca juga: Menkes: Pemerintah siapkan 80 ribu tempat tidur RS untuk COVID-19
Baca juga: BBTKLPP: Jumlah kasus probable Omicron di DIY bertambah 12 orang
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: