Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic akan kembali beraksi di Dubai bulan depan untuk pertama kalinya sejak dia dideportasi dari Australia karena status vaksinasi COVID-19 menjelang Grand Slam Melbourne Park.

Petenis berusia 34 tahun, yang tidak divaksinasi, itu dideportasi setelah drama 11 hari yang melibatkan dua pembatalan visa, dua banding pengadilan dan lima malam dalam dua kali penahanan di hotel detensi imigrasi tempat para pencari suaka ditahan.

Baca juga: Djokovic kembali ke rumah di Serbia setelah dideportasi dari Australia

Penyelenggara ATP 500 Dubai Tennis Championships mengatakan petenis Serbia itu diikutsertakan dalam turnamen yang dijadwalkan dimulai pada 21 Februari.

"Kami senang melihat Novak kembali ke Dubai untuk ke-12 kalinya ketika dia akan mengincar gelar keenamnya dan kami berharap yang terbaik untuknya," kata Colm McLoughlin, kepala eksekutif Dubai Duty Free, dikutip dari Reuters, Kamis.

Situs resmi Djokovic juga mengonfirmasi keikutsertaannya di turnamen Dubai tersebut.

Baca juga: Djokovic kembali ke rumah di Serbia setelah dideportasi dari Australia
Baca juga: Kementerian Olahraga Prancis wajibkan vaksin bagi atlet