Jakarta (ANTARA News)- Kekhawatiran pasar atas krisis finansial di Eropa mengakibatkan rupiah, Selasa siang, turun 39 poin, karena pelaku pasar khususnya asing membeli dolar dalam jumlah yang cukup besar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun 39 poin menjadi Rp8.563 per dolar dibanding hari sebelumnya Rp8.524.

Analis PT First Asia Capital, Ifan Kurniawan, di Jakarta, Selasa, memperkirakan tekanan pasar yang terjadi dalam dua hari ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama.

Tekanan pasar dari global memang menimbulkan kekhawatiran atas pergerakan rupiah terhadap dolar AS, ujarnya.

Menurut dia, krisis finansial di Yunani telah merembet ke negara-negara Eropa lainnya seperti Italia dan Spanyol yang bahkan diperkirakan mengalami gagal bayar.

Kondisi ini dimanfaatkan pelaku asing untuk membeli dolar AS, sehingga menekan rupiah, ucapnya.

Ia menambahkan, pasar regional juga cenderung melemah yang memberikan tekanan negatif terhadap pasar domestik.

Meski demikian peluang rupiah untuk kembali mendekati level 4.000 poin masih tinggi, apalagi banyak investor asing yang ingin membuat Indonesia jadi basis relokasi produk, katanya.

Selain itu, lanjut dia, Indonesia masih negara pilihan setelah China memperketat kreditnya untuk menjaga inflasi yang makin tinggi.

Laju inflasi China diperkirakan akan naik dari 5,5 persen menjadi enam persen, ujarnya.

Jadi, menurut dia peluang rupiah untuk kembali menguat masih besar hanya menunggu waktu saja, apalagi faktor luar juga positif.

Indonesia tetap masih merupakan pasar menarik bagi asing asalkan pemerintah juga membenahi infrastruktur lebih baik lagi, ucapnya.
(H-CS)