Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan tiga siswa yang positif itu berasal dari dua sekolah yang berbeda dan antisipasi penyebaran COVID-19 di sekolah sudah ditangani dinas pendidikan.
"Iya tiga orang yang positif, siswa dari dua sekolah dan sudah ditangani dengan baik secara kesehatan," kata Ahyani di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya kasus tes acak itu ditemukan setelah tim Dinkes melakukan pemeriksaan ke 27 sekolah. Adapun tes acak itu menurutnya ditargetkan dilakukan ke 60 sekolah.
Baca juga: Pemkot Bandung sebut ada 80 orang kontak dengan 6 pasien Omicron
Baca juga: Pemkot Bandung lacak sumber transmisi lokal enam warga terkena Omicron
Sejauh ini, kata dia, ada 1.138 orang yang sudah dilakukan tes acak di sekolah. Angka tersebut terdiri dari sebanyak 1.016 siswa dan 122 guru.
"Hasilnya positif tiga, negatif sebanyak 1.135 orang, maka sebanyak 99,74 persen negatif," kata dia.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan tiga siswa yang positif itu belum tentu juga terkonfirmasi Omicron.
"Belum tahu, karena harus dites lagi untuk mengetahui Omicron," kata Yana.
Baca juga: Pemkot Bandung terapkan kembali tes acak di sekolah antisipasi Omicron
Baca juga: RSHS Bandung belum rawat pasien COVID-19 varian OmicronSejauh ini, kata dia, ada 1.138 orang yang sudah dilakukan tes acak di sekolah. Angka tersebut terdiri dari sebanyak 1.016 siswa dan 122 guru.
"Hasilnya positif tiga, negatif sebanyak 1.135 orang, maka sebanyak 99,74 persen negatif," kata dia.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan tiga siswa yang positif itu belum tentu juga terkonfirmasi Omicron.
"Belum tahu, karena harus dites lagi untuk mengetahui Omicron," kata Yana.
Baca juga: Pemkot Bandung terapkan kembali tes acak di sekolah antisipasi Omicron
Baca juga: Vaksinasi dosis pertama di Kota Bandung tembus 100 persen