Bogor (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan Partai Demokrat dan dirinya secara pribadi ingin agar mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin bisa ditemukan dan dibawa kembali ke tanah air.
Dalam konferensi pers di kediamannya Puri Cikeas Indah, Bogor, Senin malam, Yudhoyono mengatakan Nazaruddin harus menjalani proses hukum yang harus ditegakkan secara transparan dan akuntabel sehingga seluruh masyarakat bisa mengikuti semua proses yang terjadi.
"Hal ini saya pandang penting agar dalam situasi seperti ini tidak ada pihak yang ikut memancing di air keruh dan menjadi semacam penumpang gelap," ujarnya.
Yudhoyono pun mengimbau agar semua pihak yang memiliki informasi tentang keberadaan Nazaruddin bisa bekerja sama dengan kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau benar berita SMS dan BBM yang katanya dikirim oleh Nazaruddin itu, saya berharap penegak hukum bisa melakukan pengecekan, pemeriksaan, dan proses yang betul-betul sekali lagi transparan dan akuntabel," katanya.
Sebelum menggelar konferensi pers, Yudhoyono yang mengenakan kemeja tenun ikat berwarna biru menggelar pertemuan dengan unsur pimpinan Partai Demokrat yang dihadiri Ketua Umum Anas Urbaningrum serta unsur pimpinan lain.
"Dalam pertemuan sore ini di samping kami telah menentukan langkah-langkah internal dan langkah-langkah eksternal yang akan kami lakukan ke depan ini, saya pandang perlu untuk menyampaikan pernyataan dan penjelasan yang pertama-tama saya tujukan kepada seluruh kader Partai Demokrat," tuturnya.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional yang akan digelar Partai Demokrat pada akhir Juli 2010, Yudhoyono mengatakan, Partai Demokrat akan melakukan sejumlah langkah koreksi terhadap sejumlah kecil kader yang ternyata melakukan perbuatan tercela seperti korupsi.
"Yang tentu saja mesti mendapatkan sanksi organisasi yang tegas dan nyata dan bahkan sanksi hukum," ujarnya.
Dalam rakornas tersebut, lanjut dia, Partai Demokrat juga ingin membahas langkah-langkah untuk mendisiplinkan kader partai yang selama ini dinilai tidak patuh pada etika dan disiplin partai.
"Partai Demokrat dengan sadar dan penuh tanggung jawab akan mendisiplinkan tindakan kader-kadernya yang tidak benar meskipun kalau kita jujur perilaku kader yang menyimpang seperti itu juga tidak hanya terjadi di tubuh Partai Demokrat," katanya.
Yudhoyono pun merasa perlu menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat karena harus mengeluarkan pernyataan tentang Partai Demokrat padahal ia ingin mengutamakan waktu dan pikirannya untuk menjalankan roda pemerintahan sehari-hari.
"Tapi kali ini saya terpaksa harus mengeluarkan pernyataan seperti ini malam ini karena sekali lagi politik di negeri ini saya pandang sudah jauh menyimpang dari etika akal sehat," katanya.
Kepada seluruh kader Partai Demokrat, Yudhoyono meminta mereka untuk bisa menahan diri dan bersikap cerdas. Ia mengatakan telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Ketua Umum Anas Urbanginrum untuk mengatasi semua persoalan dengan bantuan dari para pimpinan Partai Demokrat.
"Manakala harus ada yang diberikan sanksi pada kader Partai Demokrat yang nyata-nyata menyimpang, silahkan dilakukan. Tetapi manakala nama Partai Demokrat harus dibersihkan karena serangan yang tidak berdasar, juga saya berharap pimpinan partai dibantu oleh kader yang lain dengan tegas dan berani harus melakukannya," demikian Yudhoyono.(*)
(T.D013/R010)
Yudhoyono: Partai Demokrat Ingin Nazaruddin Bisa Ditemukan
11 Juli 2011 23:08 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (FOTO. ANTARA)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: