Kasus COVID-19 di Jerman kembali catat rekor
27 Januari 2022 17:03 WIB
Staf medis mempersiapkan pasien yang membutuhkan peranti pendukung kehidupan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation) untuk pemeriksaan CT di Unit Perawatan Intensif (ICU) penyakit virus corona (COVID-19) dari klinik "Klinikum Darmstadt" di Darmstadt, Jerman, Sabtu (11/12/2021). Gambar diambil pada (11/12/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Kai Pfaffenbach/hp/sa. (REUTERS/KAI PFAFFENBACH)
Berlin (ANTARA) - Kasus harian COVID-19 di Jerman kembali mencatat rekor, yakni di atas angka 200.000 untuk pertama kalinya sejak pandemi dan di tengah perdebatan vaksinasi COVID-19 wajib.
Institut Robert Koch untuk penyakit menular melaporkan 203.136 kasus positif dalam sehari, lebih banyak 69.600 kasus dibanding periode yang sama pekan lalu.
Peristiwa infeksi tujuh hari per 100.000 penduduk naik dari 941 sehari sebelum menjadi 1.017 kasus. Sementara 188 pasien lainnya meninggal, sehingga secara keseluruhan berjumlah 117.314 orang.
Anggota dewan pada Rabu memperdebatkan soal vaksinasi COVID-19 wajib, saat pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung parlemen.
Baca juga: Kasus harian COVID-19 di Jerman pertama kalinya tembus 100.000
Sekitar 75 persen populasi Jerman sudah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 - di bawah angka negara Eropa barat seperti Prancis, Italia atau Spanyol yang melaporkan masing-masing 80, 83 dan 86 persen.
Kanselir Olaf Scholz mendukung vaksinasi wajib untuk kalangan usia 18 tahun ke atas. Namun, koalisi pemerintah terpecah belah dalam menyikapi isu tersebut.
Scholz juga mengatakan kepada anggota dewan agar mereka memilih kebijakan sesuai hati nurani.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus COVID Jerman capai rekor saat parlemen perdebatkan mandat vaksin
Institut Robert Koch untuk penyakit menular melaporkan 203.136 kasus positif dalam sehari, lebih banyak 69.600 kasus dibanding periode yang sama pekan lalu.
Peristiwa infeksi tujuh hari per 100.000 penduduk naik dari 941 sehari sebelum menjadi 1.017 kasus. Sementara 188 pasien lainnya meninggal, sehingga secara keseluruhan berjumlah 117.314 orang.
Anggota dewan pada Rabu memperdebatkan soal vaksinasi COVID-19 wajib, saat pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung parlemen.
Baca juga: Kasus harian COVID-19 di Jerman pertama kalinya tembus 100.000
Sekitar 75 persen populasi Jerman sudah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 - di bawah angka negara Eropa barat seperti Prancis, Italia atau Spanyol yang melaporkan masing-masing 80, 83 dan 86 persen.
Kanselir Olaf Scholz mendukung vaksinasi wajib untuk kalangan usia 18 tahun ke atas. Namun, koalisi pemerintah terpecah belah dalam menyikapi isu tersebut.
Scholz juga mengatakan kepada anggota dewan agar mereka memilih kebijakan sesuai hati nurani.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus COVID Jerman capai rekor saat parlemen perdebatkan mandat vaksin
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: