Lebak (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten menyiapkan puluhan tempat tidur khusus di Ruangan Anggur untuk menghadapi lonjakan kasus pandemi COVID-19 baik jenis Varian Delta maupun Omicron.

"Kami menyediakan 60 tempat tidur untuk penanganan kasus COVID-19, " kata Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak dr Jauhari Assukri di Lebak, Kamis.

Ia mengatakan dalam penanganan pandemi COVID-19 tetap menjalankan standar prosedur operasional ( SOP) pasien yang positif COVID-19 harus ditangani di Ruangan Anggur.

Saat ini, kata dia, pihaknya belum menerima laporan kasus pasien COVID-19 meningkat.


Baca juga: Pemkab Lebak percepat vaksinasi untuk capai target 70 persen

Baca juga: Ratih, perawat RSUD Banten berjuang ingin pasien COVID-19 sembuh

Saat ini, pihaknya baru menangani seorang pasien yang diisolasi dan diduga terkena COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Kami terus meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga berapun warga yang terjangkit COVID-19 dapat ditangani dengan baik, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, penanganan COVID-19 itu, selain terpenuhi tempat tidur rumah sakit juga menjamin kesiapan obat- obatan di antaranya Oseltamivir, Favipiravir, Remdesivir dan Azithromycin.

Penanganan pasien COVID-19 itu, kata dia, dilakukan pemeriksaan mulai skrining, ruangan khusus sampai PCR.

Pengalaman COVID-19 gelombang kedua, kata dia, pihaknya mampu menampung ratusan pasien corona itu.

"Kami tentu menyiapkan hingga ratusan tempat tidur jika terjadi COVID-19 gelombang ketiga, " kata Jauhari.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono mengatakan saat warga harus waspada sehubungan merebaknya varian Omicron.

Masyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, katanya.

Selain itu juga mengurangi kegiatan mobilisasi dan menghindari kerumunan.

Masyarakat juga wajib divaksinasi untuk mempercepat kekebalan komunal ( herd immunity) dan jika terserang COVID-19 tidak menimbulkan keparahan sakitnya hingga kematian.

"Kami yakin jika warga tetap selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dipastikan tidak akan ada COVID-19 gelombang ketiga, " katanya menjelaskan.


Baca juga: Wammby ajak warga Badui sukseskan vaksinasi guna cegah COVID-19

Baca juga: Menkes dorong minat vaksinasi COVID-19 di kampung wisata Badui