Jakarta (ANTARA) - China memangkas sekitar 1,1 triliun yuan (1 yuan = Rp2.269) pajak dan biaya pada 2021 di tengah upaya negara itu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat vitalitas pasar, menurut otoritas perpajakan tertinggi China pada Rabu (26/1).

Tahun 2021 lalu, negara tersebut meluncurkan serangkaian kebijakan preferensial terkait pemotongan dan penangguhan pajak dan biaya guna menopang perekonomian industri dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah, ujar Wang Daoshu, Wakil Kepala Administrasi Perpajakan Negara China, dalam konferensi pers.

Sebanyak 216,2 miliar yuan pembayaran pajak ditangguhkan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah di sektor manufaktur tahun lalu, kata Wang.

Dirinya menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan di industri batu bara, kelistrikan, dan pemanas mencatat pemotongan, rabat, dan penangguhan pajak sebesar 27,1 miliar yuan.

Pendapatan pajak China, tidak termasuk rabat pajak ekspor, tercatat 15,46 triliun yuan dan mencapai target tahunan pemerintah, ungkap Wang.

Pendapatan pajak menyumbang 15,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) China pada 2021, turun 0,1 poin persentase dibandingkan pada 2020 dan turun 3 poin persentase dibandingkan pada 2015, menunjukkan bahwa beban pajak pada entitas pasar semakin berkurang, tambah Wang.