Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa Ibu Kota Negara (IKN) merupakan ruang besar baru untuk investasi jangan menengah dan panjang.

“Pemindahan ibu kota ini sebagai ranah investasi tidak hanya untuk pemerintah tetapi justru kita ingin memberikan fasilitasi investasi sebagai investasi jangka menengah dan panjang,” kata Amalia dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 Day 2 yang disiarkan secara daring, Rabu.

Amalia menjelaskan pemindahan ibu kota negara akan menciptakan ekonomi baru yang juga sebagai upaya pemerintah untuk menyeimbangkan ekonomi antar wilayah Indonesia yang lebih merata dari yang sebelumnya terpusat di Jawa.

Baca juga: Anggota DPR: Pemindahan IKN perkokoh wawasan Nusantara

“Investasi dan ekspor akan menjadi kunci pemulihan artinya di tengah-tengah kita pulih kita pemerintah harus memberikan fasilitas yang bagus playing field yang besar untuk Para investor untuk kemudian berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.

Pembangunan Ibu Kota Negara, lanjutnya, merupakan bagian dari sistem mencapai visi 2045 untuk Indonesia menjadi negara maju.

Tak hanya untuk menciptakan ladang investasi baru, IKN juga merupakan identitas nasional yang merupakan benchmark untuk suatu ibu kota yang cerdas, hijau, indah dan berkelanjutan modern berstandar internasional. Upaya tersebut juga sebagai bagian untuk mempercepat pemulihan dan transformasi ekonomi nasional pasca COVID-19.

Baca juga: HIPMI Jaya pastikan Jakarta masih pusat ekonomi meski ibu kota pindah

“Yang bisa mendorong bergeraknya ekonomi di IKN ini adalah satunya pembangunan infrastruktur di IKN itu sendiri dan sekitarnya, termasuk infrastruktur logistik dan maupun infrastruktur pendukung lainnya dan juga infrastruktur dasar,” jelas Amalia.

Lebih lanjut ia menuturkan, pemerintah juga telah menyiapkan strategi pengembangan ekonomi di IKN dan Kalimantan Timur yang akan menjadi supporting development. Samarinda akan menjadi jantung atau pusat sektor energi yang berkelanjutan dan menjadi basis manufaktur untuk energi terbarukan. Sedangkan Balikpapan akan menjadi otot yaitu simpul yang salah satunya adalah proses hilirisasi industri pengolahan minyak dan gas menjadi produk petrokimia.

“Ini merupakan pelabuhan utama untuk provinsi dan wilayah, artinya IKN ini harus memberikan peluang investasi baru baik jangka menengah maupun panjang yang tentunya ini menciptakan kesepakatan kerja baru dan menjadi sumber ekonomi baru,” tutur dia.

Adapun wilayah sekitar IKN akan dikembangkan menjadi enam klaster, yakni industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, pertanian berkelanjutan , ekowisata, bahan kimia dan produk kimia, serta klaster energi rendah karbon.