Mukomuko, Bengkulu (ANTARA News) - Selama tiga bulan terhitung sejak April hingga Juni sebanyak 583 orang tenaga guru honor daerah yang bertugas di seluruh sekolah di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, belum menerima honorarium yang bersumber dari APBD 2011.

"Pengajuan anggaran honorarium mereka sudah disampaikan, hanya saja pemerintah masih melakukan rasionalisasi APBD perubahan dan dana bagi hasil," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Mukomuko Nur Hasni di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, setiap tenaga guru honor daerah diberikan honorarium sebesar Rp800 ribu per bulan selama satu tahun masa berjalan, dan untuk tahun selanjutnya usulan yang sama untuk membayar gaji mereka tetap diusulkan.

Pengangkatan ratusan orang tenaga guru honor di daerah itu merupakan kebijakan pemerintah setempat untuk memenuhi kekurangan tenaga pengajar yang tersebar di sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas.

Untuk membayar gaji ratusan orang tenaga guru honor di daerah ini, pemerintah setempat melalui satuan kerja Diknas mengajukan dan telah dialokasikan dana dalam APBD tahun 2011 sebesar Rp9 miliar untuk satu tahun.

Menurut Nur Hasni, setelah proses rasionalisasi anggaran dalam APBD perubahan tahun ini serta dana bagi hasil selesai, seluruh gaji honor yang masih tertunggak akan segera dibayarkan.

Keberadaan tenaga guru honor daerah selama ini kata dia, sangat membantu sekali dalam menutupi kekurangan guru yang berstatus pegawai negeri sipil, dan kekurangan tenaga setiap mata pelajaran yang diajarkan.

Apalagi lanjutnya, jumlah siswa yang tersebar di jenjang mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga perlu tenaga yang bisa mengimbangi jumlah siswa tersebut.

Ia mengemukakan daerah ini kembali mengalami kekurangan guru mencapai 51 orang menyusul dengan jumlah yang sama itu merupakan tenaga guru honor daerah yang dinyatakan lulus saat seleksi calon pegawai negeri sipil tahun 2010.

Kekurangan tenaga guru itu sambungnya, untuk mata pelajaran teknologi informasi komputer, bimbingan konseling, olah raga, Bahasa Indonesia, dan fisika.

Solusi untuk menutupi kekurangan tenaga guru dengan kembali mengangkat tenaga guru honor daerah dengan jumlah yang dibutuhkan, tetapi harus sesuai dengan ketersediaan dana untuk membayar gaji dalam APBD tahun 2012.

"Kami juga berkeinginan untuk menambah jumlah tenaga guru, bila dananya tersedia dalam anggaran daerah ini pada tahun 2012," ujarnya.

Ia menyebutkan, jumlah sekolah yang tersebar di daerah ini sebanyak 117 sekolah dasar negeri, dan sekitar sembilan Madrasah ibtidaiah. selanjutnya sebanyak 36 sekolah menengah pertama negeri dan sekitar tiga sekolah dengan tingkat yang sama untuk swasta.

Kemudian sebanyak 13 sekolah menengah atas negeri, sekitar empat sekolah menengah kejuruan negeri, tiga sekolah menegah atas swasta, dan dua sekolah menengah kejuruan swasta. (FTO/Z002/K004)