"Saya apresiasi seluruh lapisan masyarakat yang telah patuh terhadap protokol kesehatan," ujar Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa malam.
Ia juga mengapresiasi pemerintah pusat dan daerah yang terus berkoordinasi untuk mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan, pelaksanaan vaksinasi, dan pengawasan protokol kesehatan di tempat umum sehingga kasus tetap terkendali.
Baca juga: PPKM Jawa-Bali diperpanjang, pemerintah nilai kasus masih terkendali
Baca juga: "New normal" harus jadi "now normal" agar COVID-19 terkendali
"Namun, proyeksi yang telah dibuat nyatanya berbeda jauh dengan kondisi saat ini, meskipun saat ini kasus sedikit mengalami peningkatan. Namun, masih jauh lebih rendah dari estimasi yang diprediksi paling mungkin terjadi," ujarnya.
Ia memaparkan, per tanggal 2 Januari 2022 peningkatan kasus mingguan aktual yang terjadi adalah sebesar 1.500 kasus per pekan. Sementara prediksi pada akhir tahun lalu adalah 400.000 kasus per pekan.
Ia menambahkan, jumlah kasus di Indonesia saat ini nisbi terkendali, bahkan kondisi ini diikuti dengan jumlah testing yang terus ditingkatkan hingga di atas target WHO.
Ia mengatakan, meski keterisian tempat tidur di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan sedikit mengalami kenaikan, namun tetap di bawah 10 persen.
Wiku menyampaikan, pembelajaran dari keberhasilan pengendalian kasus ini tentunya harus terus dipegang sebagai modal ke depan. Terlebih saat ini masih terjadi sedikit kenaikan kasus.
"Dua modal kuncinya adalah pertama, adanya kekebalan komunitas, utamanya karena vaksinasi dan akibat pernah tertular. Kedua, peran aktif masyarakat mempertahankan disiplin protokol kesehatan," paparnya.
Dari sisi kekebalan komunitas per tanggal 20 Januari 2022, dikatakan Wiku, capaian vaksinasi dosis lengkap telah mencapai 45,92 persen dari total populasi.