Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada akhir pekan kembali menguat terhadap dolar AS seiring dengan penguatan bursa saham dalam negeri serta fundamental ekonomi yang positif.

Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Jumat sore naik 17 poin menjadi 8.515 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai 8.532.

Analis Valas Harvest International Futures Tony Mariano mengatakan, pelemahan dolar AS dipicu oleh naiknya harga komoditas di dunia dan menguatnya bursa saham di dalam negeri.

"Pelemahan dolar AS dipicu oleh harga komoditi dunia yang naik serta bursa saham dalam negeri yang menguat sehingga memicu pelaku pasar asing masuk ke dalam negeri," kata dia.

Ia menambahkan, dengan kondisi negara-negara emerging market yang mempunyai fundamental positif memicu pelaku pasar asing masuk ke pasar investasi sehingga memicu kenaikkan mata uang termasuk rupiah.

"Secara teori penguatan rupiah dipicu fundamental kita yang optimis dapat mencatatkan pertumbuhan tahun ini dibanding tahun sebelumnya, sehingga pelaku pasar asing tertarik masuk ke dalam negeri untuk menempatkan dananya," ujar dia.

Analis valas Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, dalam Rapat Kerja Anggaran antara DPR dan pemerintah menghasilkan sentimen positif dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6 persen.

"Disepakati perubahan asumsi makro-ekonomi untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 yaitu pertumbuhan ekonomi menjadi 6,6 persen dari sebelumnya 6,4 persen, serta tingkat inflasi 6 persen dari sebelumnya 5,3 persen," kata dia.

Ia mengatakan, beberapa perubahan terlihat lebih realistis seperti pertumbuhan ekonomi, tetapi untuk asumsi terkait minyak masih konservatif.

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatatkan mata uang rupiah menguat ke posisi 8.524 dibanding posisi sebelumnya di level 8.535 per dolar AS.

(ANTARA/S026)