Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau meningkatkan penelusuran warga yang diduga terpapar virus corona, terkait melonjaknya kasus penularan COVID-19 di daerah itu dalam sepekan terakhir.
"Sekarang mulai ada penambahan kasus COVID-19, ada 23 kasus aktif. Saya sudah perintahkan kepada kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan agar penelusuran digencarkan lagi," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Selasa.
Baca juga: Batam berencana lakukan tes cepat antigen pada seluruh warganya
Penelusuran warga yang melakukan kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif COVID-19 dilakukan menggunakan tes cepat antigen. Menurut Wali Kota, pasokan alat itu masih cukup.
Pihaknya juga membuka kembali fasilitas isolasi terpadu di Asrama Haji Batam demi meyakinkan warga terkonfirmasi positif COVID-19 mendapatkan penanganan yang baik dan tidak menularkan virus ke orang lain.
Agar kasus tidak terus meningkat, Wali Kota juga meminta masyarakat untuk mematuhi aturan protokol kesehatan, utamanya mengenakan masker guna melindungi satu sama lain.
"Saya mohon kepada masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker. Vaksin terus berjalan. Kuncinya satu, pakai masker," kata Wali Kota.
Wali Kota meminta masyarakat menahan diri agar tidak terjadi penularan hingga gelombang ketiga selama beberapa bulan ke depan. Karena, menurut para ahli gelombang Omicron berakhir pada April 2022.
Baca juga: Gubernur Kepri klaim belum ada varian Omicron di daerahnya
Baca juga: Seluruh sekolah di Batam sudah terapkan belajar tatap muka
"Berarti ada dua bulan lagi. Apalah susahnya kita menjaga tiga bulan daripada menderita selama setahun," kata dia.
Ia mengingatkan apabila lonjakan kasus penularan COVID-19 terus bertambah, pihaknya akan menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
"Kalau terjadi lonjakan kasus, maaf, masyarakat meminta kami menghentikan kegiatan masyarakat," kata dia.
Kasus COVID-19 melonjak Pemkot Batam tingkatkan penelusuran
25 Januari 2022 19:43 WIB
Wali Kota Batam Muhammad Rudi. (ANTARA/ Naim)
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: