Saham Jepang ditutup anjlok, tertekan khawatir naiknya suku bunga AS
25 Januari 2022 14:58 WIB
Ilustrasi - Seorang pria menunjuk papan elektronik indeks harga saham Nikkei di depan bursa saham di Tokyo, Jepang. ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-hoon/djo/ama
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir turun tajam pada Selasa dengan Indeks Nikkei jatuh ke level terendah lima bulan, tertekan oleh kehati-hatian investor atas situasi di Ukraina, meluasnya risiko inflasi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) AS yang lebih cepat dari perkiraan.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 1,66 persen atau 457,03 poin menjadi menetap di 27.131,34 poin, penutupan terendah sejak 20 Agustus, setelah jatuh sebanyak 2,5 persen menjadi 26.890,94 poin, level terendah sejak 29 Desember.
Indeks Topix yang lebih luas berakhir 1,72 persen atau 33,25 poin lebih rendah menjadi 1.862,62 poin, setelah turun sebanyak 2,5 persen. Mothers Index yang melacak saham-saham start-up terpuruk 4,82 persen ke level terendah sejak April 2020.
Saham sektor teknologi menyeret Nikkei lebih rendah, dengan investor perusahaan teknologi rintisan SoftBank Group kehilangan 5,34 persen, pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron jatuh 2,69 persen, dan produsen motor NIDEC tergelincir 4,44 persen.
Wall Street bangkit kembali dari aksi jual curam menjadi ditutup lebih tinggi semalam, karena para pemburu saham-saham murah mendorong indeks ke bergeser ke wilayah positif.
Baca juga: Saham Jepang jatuh, Indeks Nikkei berada di level terendah 5 bulan
Investor sangat memperhatikan setiap langkah Fed AS karena bank sentral akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa, dengan investor mulai berspekulasi bahwa ada kemungkinan kecil bahwa mereka akan mengumumkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan.
Sebagai tanda bahwa ketegangan geopolitik memanas, NATO mengumumkan bahwa pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga untuk mempersiapkan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
"Investor menjadi berhati-hati setelah melihat penurunan tajam di Wall Street tadi malam, dan mereka menjadi lebih sensitif terhadap penurunan indeks berjangka AS hari ini," kata Shoichi Arisawa, Manajer Umum Departemen Riset Investasi IwaiCosmo Securities.
"Pasar akan tetap seperti ini sampai FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) selesai tetapi setelah besok, dengan dimulainya musim laporan keuangan perusahaan investor juga akan mulai berburu saham dengan pendapatan bagus."
Nihon M&A Center Holdings merosot 12,2 persen setelah broker untuk merger dan akuisisi bagi perusahaan kecil itu menunda pengumuman laporan keuangannya.
Ishikawa Seisaku yang terkait dengan pertahanan menyerahkan lonjakan 12 persen menjadi tergelincir 3,37 persen, sementara Howa Machinery juga berakhir 0,9 persen lebih rendah.
Baca juga: IHSG terkoreksi ikuti pelemahan bursa saham Asia
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 1,66 persen atau 457,03 poin menjadi menetap di 27.131,34 poin, penutupan terendah sejak 20 Agustus, setelah jatuh sebanyak 2,5 persen menjadi 26.890,94 poin, level terendah sejak 29 Desember.
Indeks Topix yang lebih luas berakhir 1,72 persen atau 33,25 poin lebih rendah menjadi 1.862,62 poin, setelah turun sebanyak 2,5 persen. Mothers Index yang melacak saham-saham start-up terpuruk 4,82 persen ke level terendah sejak April 2020.
Saham sektor teknologi menyeret Nikkei lebih rendah, dengan investor perusahaan teknologi rintisan SoftBank Group kehilangan 5,34 persen, pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron jatuh 2,69 persen, dan produsen motor NIDEC tergelincir 4,44 persen.
Wall Street bangkit kembali dari aksi jual curam menjadi ditutup lebih tinggi semalam, karena para pemburu saham-saham murah mendorong indeks ke bergeser ke wilayah positif.
Baca juga: Saham Jepang jatuh, Indeks Nikkei berada di level terendah 5 bulan
Investor sangat memperhatikan setiap langkah Fed AS karena bank sentral akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa, dengan investor mulai berspekulasi bahwa ada kemungkinan kecil bahwa mereka akan mengumumkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan.
Sebagai tanda bahwa ketegangan geopolitik memanas, NATO mengumumkan bahwa pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga untuk mempersiapkan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
"Investor menjadi berhati-hati setelah melihat penurunan tajam di Wall Street tadi malam, dan mereka menjadi lebih sensitif terhadap penurunan indeks berjangka AS hari ini," kata Shoichi Arisawa, Manajer Umum Departemen Riset Investasi IwaiCosmo Securities.
"Pasar akan tetap seperti ini sampai FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) selesai tetapi setelah besok, dengan dimulainya musim laporan keuangan perusahaan investor juga akan mulai berburu saham dengan pendapatan bagus."
Nihon M&A Center Holdings merosot 12,2 persen setelah broker untuk merger dan akuisisi bagi perusahaan kecil itu menunda pengumuman laporan keuangannya.
Ishikawa Seisaku yang terkait dengan pertahanan menyerahkan lonjakan 12 persen menjadi tergelincir 3,37 persen, sementara Howa Machinery juga berakhir 0,9 persen lebih rendah.
Baca juga: IHSG terkoreksi ikuti pelemahan bursa saham Asia
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: