Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, melaporkan 21 warga terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) sejak awal tahun 2022 hingga menjelang akhir Januari 2022.

"Sebanyak 21 kasus DBD yang muncul ini langsung mendapat penanganan dan tidak ada korban jiwa," kata Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanes Uly Kale ketika dihubungi dari Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan penyakit DBD yang menyerang warga di Kabupaten Sabu Raijua.

Baca juga: Banjir di Kabupaten Sabu Raijua -NTT ditangani dengan gerak cepat

Uly Kale mengatakan 21 warga terserang DBD tersebut langsung mendapat penanganan medis dan saat ini semuanya dalam kondisi baik menuju kesembuhan.

Ia mengatakan pemerintah setempat melalui instansi terkait terus siaga untuk penanganan maupun pencegahan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti dan Aedes Albopictus itu.

Baca juga: KM Cantika dievakuasi setelah 7 bulan terdampar akibat Seroja

"Upaya pengasapan atau fogging juga kami lakukan pada titik-titik wilayah yang lebih banyak kasus DBD," katanya.

Lebih lanjut, Uly Kale mengatakan salah satu aspek terpenting dalam mengatasi DBD yaitu memperkuat upaya pencegahan.

Oleh sebab itu, kata dia, sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk membangun kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari ancaman DBD.

Baca juga: Dinkes Kendari catat empat kasus meninggal akibat DBD selama 2021

"Setiap rumah tangga kita imbau menggunakan abate, tidak membuang sampah sembarangan, memastikan tidak ada genangan air di sekitar tempat tinggal dan sebagainya," katanya.

Ia menambahkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus dijalankan dalam berbagai kesempatan maupun berbagai media sehingga diharapkan tidak ada peningkatan kasus DBD yang signifikan.

Baca juga: Epidemiolog: Waspadai peningkatan kasus DBD saat musim hujan

Baca juga: Dinkes catat kasus DBD di Kota Kupang terus turun