Investasi Mancanegara Meningkat
7 Juli 2011 14:24 WIB
JAKARTA, 23/1 - REALISASI INVESTASI. Siluet Kepala BKPM Gita Wirjawan ketika menerangkan realisasi penanaman modal PMDN - PMA 2010 di kantor BKPM, Jakarta, Minggu (23/1). Selama 2010, baik penanam modal dalam negeri maupun asing (PMDN dan PMA) telah menanamkan modal di Indonesia sebesar Rp208,5 triliun, sementara itu BKPM menargetkan kenaikan 15 persen untuk PMDN dan PMA yang menanamkan modal di Indonesia atau sebesar Rp240 triliun pada 2011. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Investasi mancanegara di dalam negeri diperkirakan akan meningkat lebih besar melihat situasi global yang masih belum pasti, didukung China yang sedang mengurangi likuiditasnya untuk menahan laju inflasi.
"Indonesia akan menjadi negara investasi yang terbesar bagi asing, karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, rasa aman dan nyaman serta stabilitas yang terjaga merupakan faktor utama dilirik asing," kata pengamat pasar, Ifan Kurniawan di Jakarta, Kamis.
Menurut Kurniawan yang juga analis PT First Asia Capital, pelaku asing bukan hanya bermain di pasar uang, pasar saha, instrumen Bank Indonesia maupun obligasi, tetapi juga sudah masuk ke infrastruktur.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, menunjukkan Penanaman Modal Asing (PMA) naik 12 persen menjadi Rp40 triliun.
BKPM menargetkan pertumbuhan realisasi investasi PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2011 meningkat 15 persen menjadi Rp240 triliun dari tahun 2010 hanya Rp208 triliun.
Hal ini, lanjut dia menunjukkan bahwa pelaku asing makin aktif melakukan investasi di dalam negeri yang diharapkan akan memberikan lapangan kerja baru bagi tenaga kerja.
"Kami optimis ekonomi Indonesia ke depan akan tumbuh lebih baik karena aktifnya pelaku menempat dananya di pasar domestik," ucapnya.
Meski demikian, menurut dia, pemerintah juga harus segera memberikan dukungan yang membuat pelaku asing merasa lebih nyaman dengan membenahi infrastrukturnya sehingga mereka makin betah berada di pasar domestik.
Peluang investasi asing juga makin besar dengan pelambatan industri China yang bisa dorong relokasi ke Indonesia, katanya.
Ia mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan momentum itu untuk menarik investasi langsung.
Namun investasi langsung akan bisa terjadi apabila kendala klasiknya masih belum dapat di atasi, ucapnya.
(ANT.H-CS)
"Indonesia akan menjadi negara investasi yang terbesar bagi asing, karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, rasa aman dan nyaman serta stabilitas yang terjaga merupakan faktor utama dilirik asing," kata pengamat pasar, Ifan Kurniawan di Jakarta, Kamis.
Menurut Kurniawan yang juga analis PT First Asia Capital, pelaku asing bukan hanya bermain di pasar uang, pasar saha, instrumen Bank Indonesia maupun obligasi, tetapi juga sudah masuk ke infrastruktur.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, menunjukkan Penanaman Modal Asing (PMA) naik 12 persen menjadi Rp40 triliun.
BKPM menargetkan pertumbuhan realisasi investasi PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2011 meningkat 15 persen menjadi Rp240 triliun dari tahun 2010 hanya Rp208 triliun.
Hal ini, lanjut dia menunjukkan bahwa pelaku asing makin aktif melakukan investasi di dalam negeri yang diharapkan akan memberikan lapangan kerja baru bagi tenaga kerja.
"Kami optimis ekonomi Indonesia ke depan akan tumbuh lebih baik karena aktifnya pelaku menempat dananya di pasar domestik," ucapnya.
Meski demikian, menurut dia, pemerintah juga harus segera memberikan dukungan yang membuat pelaku asing merasa lebih nyaman dengan membenahi infrastrukturnya sehingga mereka makin betah berada di pasar domestik.
Peluang investasi asing juga makin besar dengan pelambatan industri China yang bisa dorong relokasi ke Indonesia, katanya.
Ia mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan momentum itu untuk menarik investasi langsung.
Namun investasi langsung akan bisa terjadi apabila kendala klasiknya masih belum dapat di atasi, ucapnya.
(ANT.H-CS)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: