Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil keputusan terkait usulan juru bicara untuk Presidensi G20. "Hari ini, kami mengambil beberapa keputusan. Pertama, penunjukan usulan juru bicara," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Indonesia membagi pembahasan isu pada forum G20 dalam dua jalur pertemuan, yaitu Sherpa Track dan Financial Track.

Sherpa Track membahas isu-isu ekonomi nonkeuangan mulai dari energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, hingga perubahan iklim.

Adapun Financial Track memprioritaskan enam isu terkait dengan ekonomi, yakni exit policy untuk pemulihan ekonomi global pasca pandemi, dampak COVID-19 terhadap sektor rill, sistem pembayaran digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.

Johnny menyampaikan bahwa juru bicara yang berkaitan dengan Sherpa Track diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sedangkan, posisi wakil ketua diisi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kemudian, juru bicara yang berkaitan dengan Financial Track dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan posisi wakil ketua dijabat oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Adapun komunikasi umum terkait penyelenggaraan akan dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate. Sedangkan, isu-isu khusus terkait kebijakan presiden dari Istana Presiden akan dilakukan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Presidensi G20 Indonesia mengusung tiga isu utama berupa transisi energi berkelanjutan, sistem kesehatan dunia, serta transformasi ekonomi dan digital.

Sebagai salah satu dari tiga pilar utama Presidensi G20 Indonesia, Forum Transisi Energi dalam format Energy Transitions Working Group (ETWG) berfokus kepada tiga prioritas, yaitu akses, teknologi, dan pendanaan.

Pada G20 tahun 2022, Indonesia memiliki momen penting karena selain pertama kalinya menjadi tuan rumah untuk ajang bergengsi ini. Indonesia juga menjadi negara berkembang pertama yang memimpin perkumpulan negara- negara yang akan berdampak pada kebijakan ekonomi dan sosial secara global itu. Puncak G20 akan berlangsung di Bali tepatnya lewat KTT G20 yang akan digelar sekitar Oktober 2022.

Baca juga: Pengamat: Fokus Indonesia di G20 jadi kepentingan negara berkembang
Baca juga: Akademisi sarankan konsumsi delegasi G20 dari pangan lokal
Baca juga: Pertemuan Kelompok Kerja Infrastruktur G20 dorong pemulihan global