Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Jepang Nissan telah mengembangkan bahan baru bekerja sama dengan Institut Teknologi Tokyo, yang diklaim membantu produsen mobil mengurangi emisi CO2.
Bahan tersebut diberi nama photon upconversion (UC) dan diklaim dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis buatan yang akan memecah air menjadi oksigen dan hidrogen.
Dikutip Hindustan Times, Senin, Nissan bertujuan untuk menggunakan hidrogen ini dengan CO2 untuk menghasilkan senyawa mentah seperti olefin untuk resin. Resin ini akan digunakan di mobil Nissan masa depan.
Merek mobil mengklaim bahwa mereka berencana untuk mencapai netralitas karbon di seluruh siklus hidup produknya pada 2050.
Baca juga: Pabrik Nissan Barcelona tutup total, mobil terakhir keluar 31 Desember
Teknologi baru ini akan berkontribusi pada tujuan Nissan dengan meningkatkan penggunaan CO2 sebagai bahan baku, yang dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil dalam pembuatan resin dan produk lainnya.
Resin banyak digunakan dalam industri otomotif sebagai bahan pengisi dan perekat pada bodi kendaraan. Resin bekerja dengan berbagai permukaan termasuk plastik, fiberglass, logam, dan kayu.
Nissan mengklaim UC solids yang baru dikembangkan mengubah cahaya panjang gelombang panjang yang terbuang saat ini menjadi cahaya panjang gelombang pendek, yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi fotosintesis buatan.
Bahan UC baru adalah padatan stabil yang dapat terus berfungsi bahkan ketika ada oksigen. Inovasi terbaru hadir sejalan dengan strategi pembuat mobil untuk mencapai netralitas karbon di semua operasi.
Pembuat mobil telah menetapkan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di semua operasi dan produk pada tahun 2050. Pada awal 2030-an Nissan bertujuan menawarkan semua kendaraan barunya sebagai kendaraan listrik di pasar-pasar utama.
Bagian dari strategi pencapaian netralitas karbon ini adalah mengekstraksi bahan mentah secara berkelanjutan dari kendaraan akhir masa pakai dan sumber daya lain yang dapat didaur ulang. UC diharapkan memainkan peran kunci dalam hal itu.
Baca juga: Siswa NATS modifikasi Nissan Leaf "retro masa depan"
Baca juga: Nissan, Mitsubishi stop pengiriman mobil mini karena masalah "airbag"
Baca juga: Siap-siap, Nissan kenalkan Fairlady Z dan Caravan Mountain tahun depan
Nissan andalkan bahan ini untuk kurangi emisi CO2
24 Januari 2022 17:02 WIB
Logo pabrikan otomotif Nissan Motor Corp. ANTARA/REUTERS/Issei Kato/aa.
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: