Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa produksi sektor pertanian terus tumbuh sepanjang tahun 2021 diikuti dengan pertumbuhan PDB sektor tersebut yang secara konsisten positif sejak krisis akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

"Sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekalipun di tengah pandemi COVID-19. Penyusunan strategi dan program kegiatan di tengah pandemi telah berdampak pada pertumbuhan PDB sektor pertanian yang konsisten tumbuh positif sejak 2020 dan berkelanjutan sampai dengan 2021," kata Mentan Syahrul saat rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Senayan yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Mentan mengemukakan bahwa PDB menurut lapangan usaha di sektor pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan II 2020 di saat sektor lain tumbuh negatif dihantam dampak pandemi. Kemudian pada triwulan I 2021 sektor pertanian berkontribusi 2,95 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Tahun 2021 triwulan I, PDB sektor pertanian tumbuh 2,95 persen year on year. Pada triwulan III 2021 juga tumbuh 1,31 persen dibanding tahun 2020," kata Mentan.

Selain itu, Mentan Syahrul juga menyampaikan pertumbuhan positif ekspor produk pertanian sepanjang 2021. Nilai ekspor secara kumulatif periode Januari-Desember 2021 mencapai Rp625,04 triliun atau meningkat 38,608 persen dibanding tahun 2020 yang nilainya sebesar Rp451,77 triliun.

Di samping itu, Mentan mengungkapkan bahwa nilai tukar petani (NTP) juga terus membaik dengan data terakhir per Desember 2021 mencapai 108,34 persen, di mana NTP terendah tercatat pada Mei 2020 sebesar 99,47 persen. NTP 108,34 persen pada Desember ini merupakan yang tertinggi selama dua tahun terakhir.

Kementerian Pertanian mencatat peningkatan produksi komoditas utama sektor pertanian 2021, yaitu produksi padi 2021 mencapai 55,27 ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat 1,13 persen dibanding tahun 2020 sebesar 54,65 juta ton GKG.

Produksi jagung mencapai 23,04 juta ton atau naik 0,52 persen dibanding tahun lalu, produksi bawang merah mencapai 1,93 juta ton atau naik 6,63 persen, produksi kakao sebesar 750 ribu ton atau naik 1,25 persen, kopi 775 ribu ton atau naik 1,71 persen, produksi gula tebu 2,42 juta ton naik 13,602 persen, dan daging ayam ras 3,42 juta ton naik 6,5 persen.

"Namun demikian beberapa produk pangan lainnya seperti cabai, kelapa, dan daging sapi juga kerbau mengalami penurunan walaupun tidak signifikan," kata Mentan.

Baca juga: Mentan memastikan stok beras aman di awal tahun
Baca juga: Mentan paparkan kunci hadapi perubahan iklim di pertemuan negara D-8
Baca juga: Mentan minta produk perkebunan Indonesia kuasai pasar ekspor di 2022