Sandiaga: Kemenparekraf akan beri pendampingan pelaku UMKM Subang
23 Januari 2022 20:34 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bersama Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi saat meninjau produk UMKM di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Subang, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas.
Subang (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan menyiapkan berbagai program untuk memberikan pelatihan maupun pendampingan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama pelaku ekonomi kreatif di Subang, Jawa Barat.
"Kebangkitan ekonomi di tengah pandemi (COVID-19) mulai terasa di Kabupaten Subang. Beberapa produk UMKM sudah menunjukkan kelasnya, bahkan sudah mampu ekspor ke pasar internasional," kata Sandiaga saat meninjau produk UMKM di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Subang, Jawa Barat, Minggu.
Bagi dia, mempertahankan lapangan kerja menjadi peran bersama seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah hadir untuk memberikan fasilitas dan pendampingan agar menciptakan peningkatan nilai produk maupun ekonomi.
Untuk mewujudkan peran pemerintah, pihaknya akan menyelaraskan pelatihan, pendampingan, bootcamp pemasaran, serta perizinan seperti sertifikasi halal sehingga produk-produk UMKM di Subang dapat naik kelas.
Mengenai proses bootcamp (program pelatihan), lanjutnya, akan ada proses registrasi dan kurasi yang diharapkan memicu penciptaan pelbagai produk ekonomi kreatif (ekraf).
Hal itu disebabkan penilaiannya terhadap salah satu produk UMKM yang memiliki kualitas mendunia.
“Para pelaku di sini baru menciptakan satu produk saja sudah laku ke seluruh Indonesia seperti 'Panas Bang' (kue pastri nanas Subang) yang baru dua bulan hadir, sudah dikenal sampai pelosok nusantara,” katanya.
Dalam kesempatan yang lain, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Subang Yayat Sudrajat menyatakan sebanyak 30 ribu pelaku UMKM di daerah setempat telah menggunakan jasa konsultasi di PLUT Subang.
Hal itu dilakukan antara lain untuk mengetahui cara memperluas jangkauan pemasaran dan pengemasan produk yang baik.
Menurut dia, saat ini pelaku UMKM Subang sangat membutuhkan workshop terkait cara pengemasan produk yang baik.
“Dengan adanya workshop, semoga seluruh permintaan pengusaha mikro ini bisa terakomodir,” ungkap Yayat ketika ditanya oleh Antara.
Baca juga: Kemendag: 18 ton kopi UKM Subang tembus pasar Arab Saudi
Baca juga: Menkop lepas ekspor biji kopi hasil koperasi di Subang ke Arab Saudi
Baca juga: Dukung perangi corona, koperasi PSSM sumbang nanas untuk tenaga medis
"Kebangkitan ekonomi di tengah pandemi (COVID-19) mulai terasa di Kabupaten Subang. Beberapa produk UMKM sudah menunjukkan kelasnya, bahkan sudah mampu ekspor ke pasar internasional," kata Sandiaga saat meninjau produk UMKM di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Subang, Jawa Barat, Minggu.
Bagi dia, mempertahankan lapangan kerja menjadi peran bersama seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah hadir untuk memberikan fasilitas dan pendampingan agar menciptakan peningkatan nilai produk maupun ekonomi.
Untuk mewujudkan peran pemerintah, pihaknya akan menyelaraskan pelatihan, pendampingan, bootcamp pemasaran, serta perizinan seperti sertifikasi halal sehingga produk-produk UMKM di Subang dapat naik kelas.
Mengenai proses bootcamp (program pelatihan), lanjutnya, akan ada proses registrasi dan kurasi yang diharapkan memicu penciptaan pelbagai produk ekonomi kreatif (ekraf).
Hal itu disebabkan penilaiannya terhadap salah satu produk UMKM yang memiliki kualitas mendunia.
“Para pelaku di sini baru menciptakan satu produk saja sudah laku ke seluruh Indonesia seperti 'Panas Bang' (kue pastri nanas Subang) yang baru dua bulan hadir, sudah dikenal sampai pelosok nusantara,” katanya.
Dalam kesempatan yang lain, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Subang Yayat Sudrajat menyatakan sebanyak 30 ribu pelaku UMKM di daerah setempat telah menggunakan jasa konsultasi di PLUT Subang.
Hal itu dilakukan antara lain untuk mengetahui cara memperluas jangkauan pemasaran dan pengemasan produk yang baik.
Menurut dia, saat ini pelaku UMKM Subang sangat membutuhkan workshop terkait cara pengemasan produk yang baik.
“Dengan adanya workshop, semoga seluruh permintaan pengusaha mikro ini bisa terakomodir,” ungkap Yayat ketika ditanya oleh Antara.
Baca juga: Kemendag: 18 ton kopi UKM Subang tembus pasar Arab Saudi
Baca juga: Menkop lepas ekspor biji kopi hasil koperasi di Subang ke Arab Saudi
Baca juga: Dukung perangi corona, koperasi PSSM sumbang nanas untuk tenaga medis
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: