Kabupaten Subang (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan desa-desa wisata di Kabupaten Subang memiliki daya tarik yang kuat sehingga diharapkan sektor pariwisata dapat menopang kebangkitan ekonomi warga setempat.

“Naik balon udara tidak perlu ke Cappadocia (Turki), cukup ke Ciater (salah satu kecamatan di Kabupaten Subang). Ini adalah salah satu bukti bangga berwisata #DiIndonesiaAja untuk kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” katanya dalam sarasehan dan dialog interaktif dengan penggerak wisata serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Wisma Karya, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu.

Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang maupun pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang telah berkomitmen dalam mengembangkan desa wisata.

Beberapa waktu lalu Pemkab Subang disebut telah membawa para pelaku parekraf, khususnya pengelola desa wisata, untuk melakukan studi banding ke Badan Usaha Milik Desa (BUMNDes) di Graha Mandala, Magelang, Jawa Tengah, yang dinilai berhasil mengembangkan ekonomi masyarakat melalui sektor parekraf.

Dalam studi banding itu, pengelola desa wisata serta pelaku parekraf Subang menggali ilmu tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam tata kelola manajemen kepariwisataan desa wisata.

“Kita harapkan desa wisata ini bisa menjadi lokomotif bagi kebangkitan pariwisata,” kata Menparekraf.

Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi memaparkan bahwa Subang terbagi menjadi tiga zona wisata yang memiliki potensi wisata berbeda-beda.

Zona pertama berada di selatan, meliputi kawasan wisata alam, pemberdayaan masyarakat dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Jawa Barat yang memiliki dataran tinggi sejuk.

Kemudian, zona tengah yang meliputi wisata buatan dan wisata budaya. Ketiga, zona utara yang berada di dataran rendah, terdiri dari wisata konservasi, wisata bahari, dan kawasan Pelabuhan Patimban.

“Kabupaten Subang memiliki 21 desa wisata yang mempunyai keunggulan dan daya tarik berbeda-beda,” kata Agus.

Meskipun begitu, ia menilai terdapat beberapa kekurangan dalam upaya pengembangan wisata di Subang. Seperti sarana dan prasarana yang tidak memadai sehingga menyulitkan wisatawan menuju destinasi wisata.

“Kebanyakan jalan kami kecil-kecil, sehingga agak sulit untuk sampai di tempat-tempat wisata,” katanya.

Selain itu juga permasalahan sumber daya manusia media promosi wjsata ekonomi kreatif, serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang urgensi pengembangan wisata dan melayani pengunjung.

Baca juga: Jabar tawarkan proyek Wisata Ciater seluas 450 hektare ke investor

Baca juga: Bukit Santiong siap dijadikan objek wisata pecinta paralayang

Baca juga: Ini tujuh lokasi wisata favorit di Bandung Raya