Lumajang (ANTARA News) - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memperketat izin jalur pendakian ke Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kepala Bidang TNBTS Wilayah II Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, Selasa, mengatakan petugas di Pos Ranupani lebih memperketat pemeriksaan perlengkapan yang dibawa pendaki dan memberikan pengarahan terkait dengan aktivitas Gunung Semeru.

"Pemberitaan di sejumlah media menyatakan bahwa aktivitas Semeru mulai meningkat, namun status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih tetap Level II atau Waspada. Kami tetap melakukan koordinasi dengan PPGA Semeru di Gunung Sawur," tuturnya.

Menurut dia, sebagian pendaki masih nekat naik ke puncak Gunung Semeru (Mahameru), meski pihaknya membatasi jalur pendakian hingga pos Kalimati.

"Petugas TNBTS memberikan arahan kepada para pendaki, agar mematuhi rekomendasi jalur pendakian dengan batas maksimal di pos Kalimati dan tidak nekat ke Mahameru karena membahayakan keselamatan pendaki," paparnya.

Petugas juga menyampaikan gambaran aktivitas Semeru beberapa hari terakhir, agar pendaki tetap memprioritaskan keselamatan mereka saat melakukan pendakian di Gunung Semeru.

"Pendaki juga harus membuat surat pernyataan bermaterai bahwa pendaki yang bersangkutan tidak boleh naik ke Mahameru dan pendakian dibatasi hingga pos Kalimati," katanya menjelaskan.

Rute jalur pendakian Semeru yakni Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemara Tunggal - Mahameru.

"Saya berharap pendaki bisa mematuhi rekomendasi batas jalur pendakian Semeru karena kalau mereka tetap nekat dan melanggar, maka hal itu diluar tanggung jawab TNBTS dan risiko ditanggung pendaki sendiri," katanya menegaskan.

Data di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mencatat gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami gempa guguran, gempa tektonik jauh, dan embusan asap selama beberapa hari terakhir, dengan status Waspada.

Gunung Semeru sempat mengeluarkan letusan agak keras pada Minggu (3/7) dini hari, yang didengar oleh sebagian warga di lereng Semeru yakni Kecamatan Pronojiwo, Pasirian, Tempeh, Tempursari, Candipuro, dan Pasrujambe.

(PSO-070)