Yogyakarta (ANTARA News) - Tukang bangunan yang bekerja di bekas Hotel Aziatic menemukan sebuah granat dan 37 butir peluru jenis LE dan langsung melaporkannya ke Kepolisian Sektor Gedongtengen Kota Yogyakarta.

"Kami menerima laporan dari warga soal temuan granat dan peluru yang berada di kawasan ini. Kami pun langsung datang ke lokasi dan mengamankan daerah ini dengan garis pembatas," kata Kepala Kepolisian Sektor Gedongtengen Kota Yogyakarta Komisaris Prabandari, di Yogyakarta, Senin.

Menurut laporan yang diterima, linggis salah satu tukang yang dipakai menggali tanah untuk keperluan pembuatan saluran air membentur benda keras dan setelah digali lebih dalam ditemukan granat yang membatu dan puluhan peluru yang terbungkus tanah.

Prabandari mengatakan, benda-benda tersebut ditemukan di kedalaman sekitar 1,5 meter.

Sementara itu, Komandam Kodim 0734 Yogyakarta Letkol (Inf) Ananta Wiria mengatakan, granat dan peluru yang ditemukan tersebut kemungkinan besar sudah tidak dapat meledak.

"Mesiu di dalamnya sudah menggumpal. Meskipun demikian, harus tetap berhati-hati dalam penanganannya. Ada Gegana yang akan menanganinya," katanya.

Ananta mengatakan, granat dan peluru tersebut kemungkinan besar adalah buatan Amerika Serikat dan saat ini, baik jenis granat atau peluru tersebut sudah tidak lagi diproduksi.

Tim Gegana kemudian datang untuk mengamankan temuan tersebut.

Hotel Aziatic yang berada di kawasan Sosrowijayan Malioboro tersebut dibangun sekitar 1925 dan kemudian dirobohkan pada 2007.

Hotel yang berlokasi di kawasan padat wisatawan tersebut pernah dimanfaatkan untuk lokasi syuting film Daun di Atas Bantal dan tengah dalam proses pembangunan hotel baru.

Anggota tim supervisi proyek pembangunan hotel, Tejo Ismono mengatakan, tukang bangunan tersebut sedang menggali tanah karena timnya sedang melakukan pengecekan keasaman tanah.

(E013)