Ambon (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) di Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada Minggu (3/7) malam, sekitar pukul 23.13 WIT tidak menimbulkan korban.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Benny Sipolo, di Ambon, Senin, mengatakan bahwa hasil kooordinasi dengan Pemerintah Kabupaten MTB, gempa yang episentrum 5.99 Lintang Selatan (LS) dan 130.68 Bujur Timur (BT) tidak menimbulkan korban.
Ia mengemukakan, gelombang pasang air laut (tsunami) yang sering meresahkan masyarakat juga tidak berpotensi terjadi. Gempa pada kedalaman 149 kilometer di bawah laut tersebut berada sekira 231 kilometer arah barat laut Saumlaki.
Benny mengatakan, pihaknya intensif memantau perkembangan karena Saumlaki termasuk daerah rawan gempa di Maluku yang hampir setiap hari terjadi guncangan dengan kapasitas 2 hingga 3 SR," ujarnya.
Pada 10 Juni 2011 Saumlaki juga diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,1 SR.
Gempa dengan episentrum 6.57 Lintang Selatan (LS) dan 130.14 Bujur Timur (BT) tidak ada korban dan tsunami juga tidak terjadi. Gempa pada kedalaman 10 kilometer di bawah laut tersebut berada di 203 kilometer arah barat laut Saumlaki.
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan, namun hingga kini belum ada gempa yang berpotensi tsunami di Maluku.
Gempa-gempa yang terjadi di wilayah-wilayah di Maluku kebanyakan tremor, yakni lokal dangkal yang terus menerus. Kekuatannya berkisar tiga hingga empat Modified Mercally Intensity (MMI)).
Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB).
(T.L005/R007)
Gempa 5,4 SR di Saumlaki Tidak Timbulkan Korban
4 Juli 2011 11:50 WIB
Lokasi gempa di perairan Saumlaki. (BMKG)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: